BEI Tengah Mengkaji Pembuatan Notasi Untuk Saham di Papan Akselerasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang mengkaji untuk memberikan notasi pada saham-saham yang tercatat di papan akselerasi. Tujuannya, agar saham-saham Usaha Kecil dan Menengah (UKM) ini bisa dilirik oleh investor.

Hingga saat ini, ada 42 emiten yang tercatat di papan akselerasi. Menariknya indeks yang mengukur papan akselerasi tersebut melesat sepanjang 2024 berjalan.

Per Senin (19/2), indeks papan akselerasi sudah melesat hingga 14,46%. Sedangkan indeks papan utama baru naik 0,78% dan indeks papan pengembangan masih terkoreksi 1,51%.


Namun ada anomali lainnya yang terjadi. Banyak saham pendatang baru langsung tumbang. Dari 17 emiten yang melantai di BEI dan tercatat di papan akselerasi pada 2023.  

Baca Juga: Otoritas Bursa Perlu Perbaiki Aturan IPO

Secara akumulasi total ada 19 emiten yang harga sahamnya sudah jeblok di bawah gocap di papan akselerasi. Dari jumlah tersebut, 9 emiten baru listing pada tahun lalu.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Iman Rachman menuturkan harga merupakan sebuah kesepakatan pasar sehingga peran BEI jauh lebih dari itu, yakni menjaga kelayakan.

"Bukan tidak bertanggung jawab, tetapi kami juga memeriksa ketika ada kenaikan harga kita periksa. Kami juga edukasi ke underwriter," kata dia saat ditemui Kontan belum lama ini.

Iman mengklaim mayoritas emiten di papan akselerasi berhasil mencetak pertumbuhan pendapatan yang tinggi sepanjang 2022. Bahkan sudah ada satu emiten yang naik kelas.

Baca Juga: Saham Gocapan, Bagai Jamur di Musim Hujan

Dia bilang ada anomali yang terjadi, untuk itu BEI tengah melakukan pengkajian. Salah satu penyebabnya, karena kurangnya paparan emiten papan akselerasi ke investor.

Iman bercerita dirinya baru mengetahui kalau di anggota bursa ada yang membedakan transaksi saham papan akselerasi. Dugaannya, ini membuat waktu untuk transaksi lebih panjang dan lama.

"Sekarang kami sudah punya indeks dan saat ini kami sedang pikirkan untuk membuat notasi untuk menandai saham yang masuk di papan akselerasi. Itu yang kami coba kembangkan," pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati