BEI tepis suasana politik Pilkada pengaruhi pasar



JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai bahwa situasi politik yang sedang terjadi di dalam negeri menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tidak mempengaruhi industri pasar modal domestik.

"Secara historis, kondisi politik dalam negeri tidak berdampak ke pasar saham. Memang banyak yang bilang situasi politik akan mengganggu, tapi tidak bagi bursa. Lihat saja waktu ada demo besar-besaran, pasar kita tetap positif," ujar Direktur Utama BEI Tito Sulistio, Selasa (14/2).

Ia mengatakan bahwa proyeksi rata-rata pertumbuhan emiten tahun buku 2016 sekitar 20 persen ditambah dengan fundamental bisnis yang kuat dengan didukung kondusifnya ekonomi nasional akan menjaga industri pasar modal.


"Rata-rata transaksi harian saham di bursa kita saja cenderung terus meningkat, sudah mencapai sekitar Rp8-Rp9 triliun," paparnya.

Terkait pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini (Selasa, 14/2) yang melemah, Tito Sulistio menilai bahwa itu merupakan mekanisme pasar.

Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan bahwa melemahnya IHSG terimbas dari kondisi bursa saham di kawasan Asia yang cenderung melemah salah satu faktornya, yakni respon pelaku pasar terhadap inflasi China yang naik sehingga berpotensi pada pengetatan moneter, turunnya produksi industri Jepang, hingga antisipasi kebijakan bank sentral AS (The Fed) terkait suku bunga acuannya.

"Turunnya harga saham lebih karena mekanisme pasar yang merespon negatif kondisi global. Diharapkan pasar tidak mencampuradukan setiap sentimen di luar pasar untuk menjadi alasan penggerak," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto