KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) telah merampungkan evaluasi mayor terhadap lima indeks saham syariah pada Selasa (27/5), mencakup Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), Jakarta Islamic Index (JII), JII70, IDX Sharia Growth (IDXSHAGROW), dan IDX-MES BUMN 17.

Dari hasil evaluasi tersebut, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) menjadi dua emiten yang mencuri perhatian analis karena prospek fundamentalnya.

Baca Juga: BEI Evaluasi Puluhan Konstituen Indeks Saham Syariah, Apa Saja yang Masuk dan Keluar?

NHM Gelar Simulasi Tanggap Darurat Karhutla untuk Perkuat Kesiapsiagaan

“BRPT mendapat angin segar dari diversifikasi ke energi terbarukan dan penguatan bisnis petrokimia. Sementara JSMR diuntungkan pemulihan mobilitas serta kelanjutan proyek infrastruktur strategis pemerintah,” ujar Miftahul Khaer, Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia kepada Kontan.coid.

Masuknya BRPT ke dalam tiga indeks syariah sekaligus ISSI, JII, dan JII70 dinilai memberi sentimen positif jangka pendek. Hal ini diperkirakan akan mendorong eksposur terhadap investor syariah dan meningkatkan likuiditas saham BRPT.

Selain BRPT dan JSMR, Kiwoom Sekuritas juga menyoroti PT United Tractors Tbk (UNTR) dan PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) sebagai saham menarik.

UNTR direkomendasikan buy dengan target harga Rp22.700 per saham, sementara ERAA direkomendasikan hold dengan target harga Rp600.

Baca Juga: Semua Indeks Syariah Tertekan Sejalan dengan Pelemahan IHSG

Kinerja Indeks Syariah Masih Tertahan

Secara kinerja, Miftahul mencatat bahwa sebagian besar indeks syariah seperti ISSI dan JII masih bergerak sideways secara jangka panjang.

Meski demikian, terdapat rebound jangka pendek yang mulai terlihat meski belum mampu mengungguli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Indeks IDX Sharia Growth (IDXSHAGROW) menjadi pengecualian, dengan performa lebih tangguh dibanding indeks syariah lainnya.

“IDXSHAGROW diisi saham-saham bertumbuh dari berbagai sektor dan segmentasi yang beragam, sehingga menawarkan diversifikasi yang kuat,” tutup Miftahul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News