Beige Book The Fed: Inflasi AS masih stagnan



NEW YORK. Dalam laporan tahunan yang dikenal dengan nama Beige Book, The Federal Reserve mengungkapkan, perekonomian Amerika Serikat (AS) terus tumbuh dari periode pertengahan Mei hingga akhir  Juni. Tetapi, hanya ada sedikit indikasi bahwa tingkat inflasi akan segera naik dalam waktu dekat.

Laporan yang sama juga menulis, tekanan pada tingkat upah juga moderat di hampir seluruh distrik bank sentral.

Selain itu, para petinggi the Fed mencemaskan minimnya kemajuan dalam upaya mengerek inflasi sesuai target yang dipatok bank sentral yakni 2% seiring perlambatan ekonomi global. Belum lagi, investasi bisnis AS juga melemah selama dua kuartal beruntun.


Sebelumnya, the Fed sudah mendongkrak suku bunga acuannya pada Desember 2015 untuk kali pertama dalam hampir satu dekade terakhir. Namun, sepertinya, bank sentral akan menahan suku bunganya di posisi sekarang hingga akhir tahun ini.

Meskipun pertumbuhan tenaga kerja AS mencatatkan rebound yang menggembirakan pada Juni lalu, para trader melihat the Fed akan menahan suku bunga acuan hingga setidaknya pertengahan 2017.

"Tekanan untuk menaikkan upah pada akhir kuartal dua terpusat pada tenaga kerja terampil dan posisi-posisi yang sulit terisi. Sementara, tekanan harga masih tetap tipis, dengan laporan secara umum adalah tidak ada pergerakan pada harga," tulis The Fed dalam laporannya.

Hanya tiga distrik, yakni Cleveland, Chicago, dan San Francisco, yang melaporkan kenaikan gaji pada level staf.

Beige Book juga melaporkan sejumlah sinyal perlambatan anggaran belanja konsumen, meskipun mayoritas konsumen tetap optimistik dengan perekonomian AS. Di sisi lain, aktivitas manufaktur masih tetap beragam di mana pertumbuhan pada sektor jasa tumbuh tipis.

Beige Book disusun oleh The Fed St.  Louis berdasarkan informasi yang dikumpulkan sebelum 1 Juli 2016.

Rapat The Fed selanjutnya akan dihelat pada 26-27 Juli mendatang.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie