JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meluncurkan buku putih yang disusun secara khusus bagi para calon presiden dan calon wakil presiden yang berlaga pada pemilihan umum 9 Juli 2014 mendatang. Tujuan buku ini, demi terciptanya pelaksanaan Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2014 yang berintegritas.Lembaga anti korupsi tersebut berkeyakinan, korupsi dan kelemahan sistem pemerintahan adalah akar masalah bangsa ini. Korupsi adalah simptom dari rendahnya integritas institusi dan individu, serta adanya sistem yang tidak akuntabel. Tanpa memperbaiki integritas, suplai koruptor baru akan terus terjadi dan berbagai kasus korupsi baru akan terus bermunculan. "Tanpa memperbaiki integritas, maka sebaik apa pun sistem yang diterapkan akan tetap muncul kolusi," ujar Johan Budi, Jurubicara KPK dalam siaran pers, Rabu (4/6).Johan mengatakan, KPK berharap para pasangan calon bisa menyusun program kerja dan visi-misi berdasarkan 8 agenda dalam Buku Putih, serta merealisasikannya. Ini poin besar agenda tersebut. Pertama, agenda reformasi birokrasi dan perbaikan administrasi kependudukan. KPK menilai, jalan paling mendasar untuk menata birokrasi adalah melalui reformasi birokrasi.Reformasi pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan daerah (APBD), misalnya, perlu dijadikan fokus program. Reformasi di sektor ini bertujuan memastikan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi terhadap pengelolaan anggaran dilakukan secara akuntabel, transparan, dan berkeadilan serta meminimalisasi kebocoran anggaran.Kedua, agenda pengelolaan sumber daya alam dan penerimaan negara. Berdasarkan penelitian dan pengkajian KPK, terdapat tiga sektor yang harus mendapatkan perhatian besar presiden mendatang, yakni pertambangan (khususnya mineral dan batubara), kehutanan, serta perikanan dan kelautan.
Bekal Buku Putih dari KPK untuk Capres
JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meluncurkan buku putih yang disusun secara khusus bagi para calon presiden dan calon wakil presiden yang berlaga pada pemilihan umum 9 Juli 2014 mendatang. Tujuan buku ini, demi terciptanya pelaksanaan Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2014 yang berintegritas.Lembaga anti korupsi tersebut berkeyakinan, korupsi dan kelemahan sistem pemerintahan adalah akar masalah bangsa ini. Korupsi adalah simptom dari rendahnya integritas institusi dan individu, serta adanya sistem yang tidak akuntabel. Tanpa memperbaiki integritas, suplai koruptor baru akan terus terjadi dan berbagai kasus korupsi baru akan terus bermunculan. "Tanpa memperbaiki integritas, maka sebaik apa pun sistem yang diterapkan akan tetap muncul kolusi," ujar Johan Budi, Jurubicara KPK dalam siaran pers, Rabu (4/6).Johan mengatakan, KPK berharap para pasangan calon bisa menyusun program kerja dan visi-misi berdasarkan 8 agenda dalam Buku Putih, serta merealisasikannya. Ini poin besar agenda tersebut. Pertama, agenda reformasi birokrasi dan perbaikan administrasi kependudukan. KPK menilai, jalan paling mendasar untuk menata birokrasi adalah melalui reformasi birokrasi.Reformasi pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan daerah (APBD), misalnya, perlu dijadikan fokus program. Reformasi di sektor ini bertujuan memastikan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi terhadap pengelolaan anggaran dilakukan secara akuntabel, transparan, dan berkeadilan serta meminimalisasi kebocoran anggaran.Kedua, agenda pengelolaan sumber daya alam dan penerimaan negara. Berdasarkan penelitian dan pengkajian KPK, terdapat tiga sektor yang harus mendapatkan perhatian besar presiden mendatang, yakni pertambangan (khususnya mineral dan batubara), kehutanan, serta perikanan dan kelautan.