JAKARTA. Sentimen positif dari domestik gagal mempertahankan penguatan rupiah di penghujung pekan ini. Mata uang Garuda kembali tertekan, setelah data inflasi Amerika Serikat (AS) lebih bagus dari perkiraan. Jumat (16/10), di pasar spot, rupiah ditutup melemah 0,90% ke level Rp 13.540 per dollar AS. Dengan koreksi tersebut, sepekan terakhir rupiah terdepresiasi 0,95%. Kurs tengah Bank Indonesia juga mencatat, rupiah merosot 1,85% ke Rp 13.534 per dollar. Alhasil, meski menguat beberapa hari, rupiah tetap tergelincir 0,09% pada pekan ini. Research and Analyst Divisi Tresuri Bank BNI Trian Fathria menilai, rupiah sebenarnya unggul terhadap dollar sejak awal pekan. Namun, lajunya mulai terjegal pada pertengahan minggu, setelah impor China jeblok.
Bekal Rupiah mulai habis
JAKARTA. Sentimen positif dari domestik gagal mempertahankan penguatan rupiah di penghujung pekan ini. Mata uang Garuda kembali tertekan, setelah data inflasi Amerika Serikat (AS) lebih bagus dari perkiraan. Jumat (16/10), di pasar spot, rupiah ditutup melemah 0,90% ke level Rp 13.540 per dollar AS. Dengan koreksi tersebut, sepekan terakhir rupiah terdepresiasi 0,95%. Kurs tengah Bank Indonesia juga mencatat, rupiah merosot 1,85% ke Rp 13.534 per dollar. Alhasil, meski menguat beberapa hari, rupiah tetap tergelincir 0,09% pada pekan ini. Research and Analyst Divisi Tresuri Bank BNI Trian Fathria menilai, rupiah sebenarnya unggul terhadap dollar sejak awal pekan. Namun, lajunya mulai terjegal pada pertengahan minggu, setelah impor China jeblok.