KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia sebagai
Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan RI dalam peningkatan ekspor nasional berupaya untuk menambah kompetensi para pelaku UMKM dengan memberikan berbagai pelatihan. Salah satunya pelatihan pemasaran digital (digital marketing) bagi 52 pelaku UMKM asal Kendal yang bertempat di Pendopo Pemerintah Kabupaten Kendal. Pelatihan yang diselenggarakan selama 2 hari tanggal 6-7 Oktober 2021 ini merupakan pelatihan kedua sebagai rangkaian agenda pelatihan
Coaching Program for New Exporter (CPNE) tematik di Kota Kendal yang telah diadakan sejak bulan Juni lalu.
Terlebih pandemi global Covid-19 yang berlangsung hampir dua tahun ini memberikan dampak bagi dunia ekonomi dan bisnis, tak terkecuali bagi para pelaku UMKM Indonesia.
Baca Juga: Pemanggilan saksi terus dilakukan terkait dugaan kasus korupsi di LPEI Kegiatan operasional para pelaku UMKM Indonesia menjadi terganggu, dan memaksa pelaku UMKM beradaptasi dengan perubahan di ekosistem bisnis.Pergeseran aktivitas pemasaran dan perdagangan pun terjadi, dari yang awalnya dapat dilakukan secara offline atau langsung secara fisik di tempat, kini mengandalkan saluran digital dengan menerapkan strategi pemasaran secara online atau dikenal sebagai digital marketing. Direktur pelaksana II LPEI Maqin U. Norhadi menyampaikan CPNE merupakan sebuah program pelatihan yang diberikan secara sistematis dan berkelanjutan. Pelatihan CPNE tematik Kendal ini merupakan wujud kolaborasi dan Sinergi Memajukan Ekspor Indonesia antara LPEI dengan Pemerintah Kabupaten Kendal dalam rangka mendorong pelaku UKM dan komoditas unggulan daerah untuk masuk ke pasar internasional serta mampu meningkatkan ekspor Kabupaten Kendal. “CPNE dirancang untuk memberikan pelatihan secara sistematis dan berkelanjutan. Artinya para peserta dibimbing dengan berbagai modul pelatihan dari mulai pelatihan dasar hingga tingkat lanjut selama 1 tahun. Sehingga diharapkan para pelaku UMKM dapat menjadi eksportir baru yang benar-benar siap bersaing di pasar global,” jelas Maqin U. Norhadi dalam keterangan tertulis pada Rabu (13/10). Pada hari pertama, hadir sebagai narasumber Sumhaji, salah satu eksportir yang juga lulusan CPNE tahun 2015 membagikan pengalaman dan tips bagaimana memanfaatkan media sosial sebagai saluran pemasaran bisnis ekspornya ke pasar global. Selain itu, ia juga mengajarkan memanfaatkan global marketplace, serta menyusun strategi pemasaran digital (digital marketing) sehingga produk yang dipasarkan dapat menarik minat calon pembeli dari luar negeri.
Baca Juga: Pemerintah dorong UMKM lakukan ekspor produk halal “Di masa pandemi seperti saat ini strategi pemasaran digital memiliki peranan penting bagi para pelaku UMKM dalam menghadapi tantangan bisnis yang ditimbulkan akibat pandemi Covid-19. Pemasaran digital dapat menjadi alternatif bagi para pelaku UMKM untuk menggaet calon pembeli luar negeri secara online yang saat ini sulit dilakukan oleh para pelaku UMKM ditengah kebijakan pembatasan mobilisasi untuk memutus rantai penyebaran Covid-19,” ujar Sumhaji pada saat memberikan pelatihan bagi 52 peserta CPNE Kendal. Selain digital marketing, di hari kedua peserta juga diberikan pemahaman tentang metode pembayaran internasional serta informasi mengenai akses pembiayaan ekspor di LPEI. Topik ini tentu tidak kalah penting bagi UKM untuk dapat menembus pasar ekspor. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto