Bekasi Fajar incar dana IPO Rp 300 miliar



JAKARTA. PT Bekasi Fajar Industrial Estate mengincar dana Rp 300 miliar dari intial public offering (IPO). Manajemen Bekasi Fajar berharap sahamnya mejeng di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada April atau Mei tahun ini.

Bekasi Fajar berniat melepas 20% saham ke publik. “Kami belum membahas soal harga penawaran,” kata Ferry Budiman Tanja, Direktur Utama Ciptadana Securities, penjamin emisi IPO Bekasi Fajar, Rabu (25/1).

Pengembang kawasan industri ini akan menggunakan seluruh dana untuk ekspansi usaha. “Dananya untuk working capital, membeli tanah dan pematangan lahan,” kata Eddy Sugito, Direktur Penilaian Perusahaan BEI. Bekasi Fajar telah melaksanakan mini expose di hadapan otoritas bursa.


Ni Putu Kurnia Sari, analis Syailendra Capital, menilai IPO di industri properti bisa memanfaatkan momentum gencarnya pembangunan infrastruktur pada tahun ini. Besarnya belanja infrastruktur pemerintah sepanjang tahun ini akan berdampak pada industri properti. “Tanpa infrastruktur yang memadai, industri properti tidak akan berjalan,” kata Putu.

Prospek bisnis kawasan industri juga bakal menarik pada tahun ini. Sebab, investasi industri, baik asing maupun domestik, diprediksi meningkat. Ambil contoh, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), yang pada awal 2011 bakal fokus mengembangkan hotel. “Tapi pada akhir tahun lalu mereka melihat pertumbuhan bisnis kawasan industri akan tinggi di 2012, dan mereka berencana menambah lahan lagi,” kata Putu.

Namun, waktu yang tepat bagi perusahaan untuk IPO seharusnya Februari hingga Maret. Saat itu kondisi pasar diprediksi bergairah lantaran ada laporan kinerja keuangan emiten dan pengumuman rencana ekspansi 2012.

Adapun selama April hingga Mei pasar kemungkinan dibayangi sentimen negatif dalam negeri. “Kondisi eksternal kemungkinan mulai membaik. Tapi sentimen negatif akan berasal dari dalam negeri, seperti rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM),” kata dia. Ketika kondisi pasar meredup, realisasi IPO bisa tidak sesuai harapan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie