Bekasi Fajar Industrial (BEST) Targetkan Penjualan Lahan Rp 600 Miliar untuk 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten kawasan industri, PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) meraih pendapatan pra penjualan atau marketing sales lahan untuk semester I-2024 sebesar Rp 277 miliar. Marketing sales ini didorong oleh industri data center dan juga otomotif. Hingga akhir tahun, BEST menargetkan bisa meraup penjualan lahan hingga Rp 600 miliar.

Head of Investor Relations PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk Seri tak memerinci berapa porsi marketing sales untuk sektor data center dan juga otomotif. Yang jelas, menurutnya realisasi marketing sales hingga paruh pertama lalu masih sejalan dengan target yang dibidik hingga akhir tahun yaitu Rp 600 miliar.  

“Kami sudah capai Rp 277 miliar (di semester I-2024). Nilai ini sudah melewati angka marketing sales tahun 2023. So far kami optimistis,” ungkap Seri, kepada Kontan.co.id, Rabu (31/7). 


Baca Juga: Semester I 2024, Bekasi Fajar Industri (BEST) Kantongi Marketing Sales Rp 227 Miliar

Dia melanjutkan, penjualan lahan saat ini terutama ditopang dari sektor data center dan otomotif. Namun, di luar itu juga ada penjualan dari sektor industri lainnya, seperti warehouse coldstorage. 

“Inquiry yang sedang kami proses juga dari data center, food & beverages (F&B), dan logistik,” sambungnya.

Terkait dengan harga lahan saat ini, BEST mematok harga sesuai dengan value yang dimiliki oleh kawasan industri yang bersangkutan. Di mana, untuk MM2100 baru saja dibuka akses tol JORR 2, sehingga tenant bisa langsung keluar masuk jalan tol dari dalam kawasan. 

“Dengan akses ini kawasan industri kami jadi semakin strategis, dan akan meningkatkan permintaan di kawasan MM2100,” jelasnya. 

Pada tahun ini BEST mengincar pendapatan sebesar Rp 600 miliar. Pihaknya masih berupaya untuk mencapai target tersebut sehingga belum ada rencana untuk merevisi target pendapatan. 

Terkait belanja modal atau capital expenditure (Capex), pada tahun ini BEST menyiapkan dana sebanyak Rp 200 miliar untuk kebutuhan pengembangan di kawasan eksisting. Namun sayang, Seri tak memerinci sudah berapa persen serapan capex tersebut di tahun ini. 

Per Juni 2024, BEST membukukan pendapatan sebesar Rp 190,54 miliar. Angka ini lebih rendah 39,10% dibandingkan pendapatan per Juni 2023 yang tercatat Rp 312,13 miliar. 

Baca Juga: Tak Bagi Dividen, Bekasi Fajar (BEST) Gunakan Laba Untuk Pengembangan Lahan

Penurunan tersebut utamanya disebabkan menurunnya pendapatan tanah, yang dari semula Rp 230,63 miliar per semester I-2023, menjadi hanya Rp 105,13 miliar pada semester I-2024. 

Sementara dari sisi bottom line, BEST membukukan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 10,91 miliar. Angka ini turun dari Rp 128,96 miliar pada periode yang sama tahun lalu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi