Bekasi Fajar Industrial Estate (BEST) Targetkan Penjualan Lahan Rp 600 Miliar di 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten kawasan industri, PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) menargetkan marketing sales lahan industri sebesar Rp 600 miliar di tahun 2024. 

Head of Investor Relations Bekasi Fajar Seri menyatakan, hingga akhir periode kuartal pertama lalu, BEST telah merealisasikan penjualan lahan sebanyak 1 hektare (ha) atau setara Rp 26 miliar. 

Merujuk materi paparan publik 2024, BEST mencatatkan marketing land sales sebesar Rp 26 miliar ke perusahaan cold storage dan perusahaan kontraktor. 


“Target marketing land sales 2024 Rp 600 miliar. Kami masih berusaha untuk mencapai Rp 600 miliar ini,” kata Seri kepada Kontan.co.id, Senin (20/5). 

Manajemen BEST melihat prospek bisnis kawasan industri masih cukup menjanjikan. Hal ini terutama didorong oleh perkembangan beberapa sektor industri seperti, otomotif khususnya kendaraan listrik, data center, serta manufaktur. 

Baca Juga: Pendapatan Bekasi Fajar Industrial Estate (BEST) Turun 60,54% di Kuartal I-2024

Di sisi lain, BEST juga tetap memantau situasi global saat ini yang tak dipungkiri dapat mempengaruhi iklim investasi ke depannya. 

Adapun, saat ini, BEST belum berencana mengembangkan kawasan industri baru. BEST masih fokus pada kawasan Industri MM2100 Cikarang. 

Sedangkan dari sisi kinerja keuangan, BEST memproyeksikan angka penjualan konsosolidasi sebesar Rp 600 miliar, dengan EBITDA margin sekitar 40%-50% dan net income sekitar 20%. 

Pada tahun ini, BEST menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 200 miliar. “Sebagian besar digunakan untuk landbanking dan development di kawasan existing di MM2100,” tutur Seri. 

Hingga akhir periode Maret 2024, pendapatan BEST menurun 60,54% year on year (yoy) menjadi Rp 77,90 miliar pada kuartal I-2024. Di mana, pada posisi yang sama tahun lalu, pendapatan BEST mencapai Rp 197,43 miliar. 

Penurunan pendapatan tersebut disebabkan oleh anjloknya pendapatan tanah hingga 77,71% yoy, dari sebelumnya Rp 156,75 miliar, menjadi Rp 34,93 miliar. Pendapatan BEST selama kuartal pertama lalu ditopang oleh pendapatan maintenance fee, service charge, air dan sewa Rp 31,82 miliar, pendapatan Rp hotel Rp 3,07 miliar dan pendapatan lain-lain Rp 8,06 miliar.

BEST membukukan rugi bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 8,90 miliar. Padahal pada periode yang sama tahun sebelumnya BEST masih mencetak laba Rp 109,27 miliar. 

 
BEST Chart by TradingView

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat