Walau sudah menjadi pemegang saham mayoritas di Thai Life Insurance, tidak menjadikan Vanisch Chaiyawan bermalas-malasan. Malah ia menjadi orang yang paling rajin di perusahaannya. Ia bisa bekerja 15 jam sehari. Chaiyawan berhasil membesarkan Thai Life hingga mempunyai banyak anak perusahaan. Ia juga jeli melihat kemana saham perusahaannya harus dijual. Kini Thai Life menjadi perusahaan kedua terbesar di Thailand. Vanich Chaiyawan sukses membangun Thai Life Insurance dan menjadikan perusahaan asuransi jiwa terbesar ke-2 di Thailand. Namun perjalanan bisnis dan kariernya bukanlah dari industri keuangan. Chaiyawan kecil dikenal sebagai anak yang rajin dan pekerja keras. Perjalanan kariernya dimulai sebagai penjual rokok di jalanan pada usia 14 tahun dan kemudian berdagang beras.
Sejak usia muda, ketika dia masih mahasiswa, Chaiyawan mengetahui, tanggungjawab untuk pengembangan aset keluarga ada di pundaknya. Ia sendiri adalah lulusan di bidang administrasi bisnis. Jiwa bisnis Chaiyawan sebenarnya berasal dari keluarganya yang keturunan Thailand-China. Menurut kabar yang beredar, bisnis keluarga Chaiyawan dari minuman keras beralkohol. Perusahaan itu membuat merek minuman kerasnya sendiri hingga menjadi bagian dari kelompok lima harimau (five tigers). Ini merupakan kelompok taipan minuman keras seperti Charoen Sirivadhanabhakdi, Udane Tejapaibul, Paisarn Cheewasiri dan Viraj Tantivivattanaphand. Grup yang menciptakan minuman keras Mekong yang terkenal. Namun ketika pemerintah Thailand mengubah sistem konsesi minuman keras kerajaan. Aturan ini mewajibkan setiap perusahaan yang ingin memproduksi minuman beralkohol harus mempunyai lisensi lebih dulu. Oleh karena itu, keluarga Chaiyawan pindah ke industri asuransi dengan dengan membeli perusahaan asuransi pada 1960-an. Di perusahaan ini Chaiyawan adalah presiden direktur dan pemegang saham mayoritas. Kini Thai Life Insurance mempunyai empat anak usaha lain seperti Thai Paiboon Insurance, Thai Cardif Life Assurance dan Thai Credit Retail Bank. Selama berpuluh-puluh tahu, ia telah menjadi tokoh kunci dalam memimpin Thai Life Insurance Public Co. Ltd. Bagaimana ia mengembangkan grup perusahaan ini dengan mempekerjakan para tenaga profesional dan pakar manajemen bisnis. Chaiyawan membagikan idenya selama rapat dewan dan perannya adalah memberikan persetujuan manajemen dan campur tangan secara langsung. Orang dapat berpikir bahwa kehidupan salah satu miliarder terpenting di negeri Thailand ini adalah kemewahan dan kemegahan, makan malam di restoran terbaik. Semua ini sama sekali tidak benar. Chaiyawan punya tanggungjawab memandu bisnis keluarganya agar tetap bertahan. Ia sering bekerja 15 jam sehari dan melihat kerajaannya sebagai perusahaan swasta yang dijalankan oleh para profesional dan ia tetap membuat semua keputusan penting dengan keluarga.
Berkat kesuksesannya mengelola bisnis asuransi membuat nilai bisnis Thai Life naik. Bapak delapan anak ini memiliki 60% saham Thai Life bersama keluarganya. Kesuksesannya telah mengantarkan Chaiyawan masuk dalam deretan daftar miliarder dunia dan orang-orang terkaya di Negara Gajah Putih. Pengalamannya berkecimpung di dunia asuransi telah mengasahnya untuk melihat peluang bisnis baru. Misalnya saja, pada tahun 2016 lalu Chaiyawan ingin menjadikan Thai Life Insurance sebagai merek dagang yang digunakan di Asean. Untuk tujuan itu ia membuka kantor cabang di Myanmar. Pada Juli 2013, ia sempat menolak menjual 20% saham Thai Life Insurance kepada investor strategis seharga US$ 500 juta. Ia justru menjual 15% saham perusahaan itu kepada perusahaan Jepang, Meiji Yauda Life seharga US$ 700 juta. Kesepakatan akuisisi itu telah meningkat nilai Thai Life lebih dari US$ 4,6 miliar menaikkan kekayaan Chaiyawan. (Bersambung)
Editor: Tri Adi