KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Potensi pertumbuhan start up di Indonesia dipandang meningkat di atas 20% -30% tahun ini. Hal ini, dapat dilihat, salah satunya dari data yang dirilis CB Insight pada 2019. Indonesia menempati posisi keempat sebagai negara dengan jumlah start up level unicorn terbanyak, yakni Tokopedia, Bukalapak, Gojek, dan Traveloka. Sementara di level regional, posisi Indonesia berada di bawah Brunei Darussalam dan Filipina. Direktur Akses Non Perbankan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Syaifullah Agam menjelaskan faktor pendukung pertumbuhan start up Indonesia tahun ini. "Banyak permasalahan yang membutuhkan solusi digital di Indonesia, ini bisa terakomodir melalui start up. Lalu, penetrasi internet di Indonesia cukup tinggi. Selain itu, jumlah penduduk Indonesia tinggi dan jumlah middle income diperkirakan pada 2020 mencapai Rp 140 juta," tutur Syaifullah kala dihubungi Kontan, Senin (15/4).
Bekraf: Potensi kenaikan start up lebih dari 20% sampai 30% tahun ini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Potensi pertumbuhan start up di Indonesia dipandang meningkat di atas 20% -30% tahun ini. Hal ini, dapat dilihat, salah satunya dari data yang dirilis CB Insight pada 2019. Indonesia menempati posisi keempat sebagai negara dengan jumlah start up level unicorn terbanyak, yakni Tokopedia, Bukalapak, Gojek, dan Traveloka. Sementara di level regional, posisi Indonesia berada di bawah Brunei Darussalam dan Filipina. Direktur Akses Non Perbankan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Syaifullah Agam menjelaskan faktor pendukung pertumbuhan start up Indonesia tahun ini. "Banyak permasalahan yang membutuhkan solusi digital di Indonesia, ini bisa terakomodir melalui start up. Lalu, penetrasi internet di Indonesia cukup tinggi. Selain itu, jumlah penduduk Indonesia tinggi dan jumlah middle income diperkirakan pada 2020 mencapai Rp 140 juta," tutur Syaifullah kala dihubungi Kontan, Senin (15/4).