Muhammad Muzakki sukses menggeluti usaha pembuatan booth sejak tahun 2008. Pria asal Jakarta ini mengerjakan pesanan booth mulai tahap desain hingga pesanan selesai dan siap pakai. Muzakki menerima pesanan booth dalam pelbagai ukuran, seperti booth mini, booth mini cafe, island booth, hingga booth untuk pameran. Booth-booth tersebut dibuat dalam pelbagai model dan bentuk. "Desain buatan saya cenderung elegan, minimalis, dan mengikuti tren yang ada," kata Muzakki.
Konsep desainnya sendiri berasal murni dari idenya, dengan melihat desain-desain booth yang sedang menjadi tren. Kadang, ia juga menerima masukan pelanggan dalam setiap desain booth-nya. Menurut Muzakki, desain yang sekarang lagi ngetren adalah booth dengan bentuk karakter kartun dengan didukung gambar-gambar tiga dimensi (3D). Menurutnya, tampilan booth sekarang memang harus dibuat semenarik mungkin. Dengan begitu, booth yang bakal dipakai sebagai tempat berjualan bisa menarik konsumen untuk mampir dan belanja. Muzakki mematok tarif setiap desain booth sebesar Rp 300.000. Sementara, produksi satu booth mulai Rp 3,5 juta-Rp 37 juta, tergantung ukuran, bahan, dan tingkat kerumitan. Omzet yang dikantonginya mencapai sekitar Rp 200 juta per bulan. "Dalam sebulan, saya bisa mendesain lebih dari 20 booth dan produksi booth 10 unit hingga 15 unit," kata pria berusia 31 tahun ini. Muzakki mengaku, belajar membuat desain booth secara autodidak. Awalnya, ia membuat booth untuk dipakai sendiri. Kebetulan saat itu ia baru saja memulai bisnis penjualan teh.
Bisnis tehnya ternyata tidak berkembang. Di saat itulah, Muzakki melihat peluang bisnis membuat booth. Ia pun memutuskan untuk fokus menekuni usaha pembuatan booth. "Awalnya saya membeli software untuk desain booth, saya pelajari cara-cara pembuatannya juga. Semua secara autodidak," ujar sarjana Ilmu Fisika ini. Saat ini, banyak pengusaha waralaba yang memesan booth padanya, seperti D'Paris Crepes, Solopuchino, Javapuccino, dan masih banyak lagi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Havid Vebri