KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid meminta juru pemetaan pemerintah (surveyor) untuk membuat peta yang akurat. Hal ini mengingat kasus pagar laut yang menghebohkan publik beberapa waktu lalu. Nusron menjelaskan, dirinya keheranan akan munculnya sertifikat hak guna bangunan (SHGB) dan sertifikat hak milik (SHM) di wilayah laut, dan mempertanyakan mengapa hal itu bisa muncul dan dimiliki publik. "Jangan terulang kejadian seperti pagar laut, di mana laut dibuatkan NIB (Nomor Induk Berusaha) dan PBT (Peta Bidang Tanah). Saya gak bisa membayangkan karena saya lagi-lagi orang IPS teknik ngukurnya di atas laut itu gimana," ujarnya dalam acara Ikatan Surveyor Indonesia di Jakarta, Rabu (6/8/2025).
Belajar dari Kasus Pagar Laut, Nusron Minta Surveyor Buat Peta yang Akurat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid meminta juru pemetaan pemerintah (surveyor) untuk membuat peta yang akurat. Hal ini mengingat kasus pagar laut yang menghebohkan publik beberapa waktu lalu. Nusron menjelaskan, dirinya keheranan akan munculnya sertifikat hak guna bangunan (SHGB) dan sertifikat hak milik (SHM) di wilayah laut, dan mempertanyakan mengapa hal itu bisa muncul dan dimiliki publik. "Jangan terulang kejadian seperti pagar laut, di mana laut dibuatkan NIB (Nomor Induk Berusaha) dan PBT (Peta Bidang Tanah). Saya gak bisa membayangkan karena saya lagi-lagi orang IPS teknik ngukurnya di atas laut itu gimana," ujarnya dalam acara Ikatan Surveyor Indonesia di Jakarta, Rabu (6/8/2025).
TAG: