JAKARTA. Pengurus Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional mengkhawatirkan peredaran pupuk palsu di pasaran saat ini. Hal itu berpotensi merugikan petani yang saat ini masih mengalami kesulitan karena kenaikan harga-harga kebutuhan pokok. Karena itu, petani meminta pemerintah segera merespon peredaran pupuk palsu yang makin marak belakangan ini. Ketua KTNA Nasional Winarno Tohir mengatakan petani sangat dirugikan dengan maraknya pupuk palsu. Karena itu, pihaknya mendukung tindakan aparat hukum yang memproses pelaku pembuatan pupuk palsu. Menurutnya, maraknya peredaran pupuk palsu itu bisa berdampak terhadap produktivitas tanaman padi dan sangat merugikan petani. "Hal itu juga akan berefek terhadap program ketahanan pangan yang kini sedang digencarkan pemerintah," ujarnya, Selasa (16/6). Winarto bilang, beberapa pekan terakhir, aparat kepolisian di berbagai daerah telah mengungkap kasus seputar pupuk palsu dan menyita puluhan hingga ratusan ton pupuk palsu itu. Tak terkecuali di daerah Sumatera Utara. Kapolda Sumatera Utara Irjen (Pol) Eko Hadi Sutedjo mengakui, maraknya peredaran pupuk palsu ini. Ia mengaku, pihaknya terus melakukan pengamanan pupuk bersubsidi.
Belakangan, beredar pupuk palsu yang meresahkan
JAKARTA. Pengurus Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional mengkhawatirkan peredaran pupuk palsu di pasaran saat ini. Hal itu berpotensi merugikan petani yang saat ini masih mengalami kesulitan karena kenaikan harga-harga kebutuhan pokok. Karena itu, petani meminta pemerintah segera merespon peredaran pupuk palsu yang makin marak belakangan ini. Ketua KTNA Nasional Winarno Tohir mengatakan petani sangat dirugikan dengan maraknya pupuk palsu. Karena itu, pihaknya mendukung tindakan aparat hukum yang memproses pelaku pembuatan pupuk palsu. Menurutnya, maraknya peredaran pupuk palsu itu bisa berdampak terhadap produktivitas tanaman padi dan sangat merugikan petani. "Hal itu juga akan berefek terhadap program ketahanan pangan yang kini sedang digencarkan pemerintah," ujarnya, Selasa (16/6). Winarto bilang, beberapa pekan terakhir, aparat kepolisian di berbagai daerah telah mengungkap kasus seputar pupuk palsu dan menyita puluhan hingga ratusan ton pupuk palsu itu. Tak terkecuali di daerah Sumatera Utara. Kapolda Sumatera Utara Irjen (Pol) Eko Hadi Sutedjo mengakui, maraknya peredaran pupuk palsu ini. Ia mengaku, pihaknya terus melakukan pengamanan pupuk bersubsidi.