Belanda jajaki proyek infrastruktur di Indonesia



JAKARTA. Menteri Luar Negeri RI Retno L.P Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Belanda Bert Koenders di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN-Uni Eropa ke-21 di Bangkok, Thailand. Pertemuan ini untuk membahas rencana kunjungan kerja Perdana Menteri Belanda Mark Rutte ke Indonesia untuk peningkatan perdagangan dan investasi.

Kunjungan PM Belanda Mark Rutte ke Indonesia akan didampingi dengan delegasi bisnis. Para pengusaha Belanda tersebut rencananya akan menjajaki kemungkinan kerja sama di bidang infrastruktur, khususnya pembangunan pelabuhan.

"Kunjungan PM Rutte diharapkan akan semakin memperluas kerja sama kedua negara yang telah berjalan baik dan memfokuskan kerja sama kepada prioritas pembangunan Indonesia seperti di bidang infrastruktur, perdagangan dan investasi," kata Retno dalam keterangan pers dari Kementerian Luar Negeri RI, Senin (17/10).


Pemerintah Indonesia dan Belanda memiliki komitmen bersama untuk mewujudkan Belanda sebagai pintu masuk bagi produk Indonesia di kawasan Eropa. Sebaliknya Indonesia sebagai pintu masuk produk Belanda di kawasan Asia Tenggara.

Belanda adalah mitra dagang terbesar kedua terbesar dan investor terbesar keempat bagi Indonesia untuk kawasan Uni Eropa. Pada 2015, nilai perdagangan bilateral Indonesia-Belanda mencapai US$ 4,22 miliar. Sedangkan untuk periode Januari-Juni 2016 nilai perdagangan mencapai US$ 1,83 miliar.

Pada kuartal I 2016, investasi Belanda di Indonesia mencapai US$ 266,93 juta dalam 208 proyek. Sementara pada 2015 mencapai US$ 1,31 miliar dalam 421 proyek.

Indonesia juga memiliki kepentingan agar negara-negara anggota Uni Eropa memberikan dukungan terhadap produk kelapa sawit Indonesia, mengingat ekspor Indonesia terbesar ke Eropa adalah dari komoditas minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO).

Dalam kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke Belanda pada 21-22 April 2016 telah disepakati kerja sama pengelolaan air serta dukungan Belanda terkait CPO, kerja sama kontra terorisme dan toleransi.

(Yuni Arisandy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini