Belanja anggaran mulai naik



JAKARTA. Janji Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengoptimalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 mulai terlihat. Realisasi penyerapan dana belanja pemerintah kini mulai meningkat. Peningkatan ini diyakini bakal mendongkrak pertumbuhan ekonomi selama kuartal II dan seterusnya.

Saat pembukaan Sidang Kabinet Paripurna di kantor Presiden Selasa (19/5), Jokowi bilang, penyerapan anggaran belanja hingga 15 Mei 2015 sudah meningkat dibanding periode sama tahun lalu. Peningkatan terutama di 15 kementerian dan lembaga (K/L) pemilik plafon dana terbesar. 

Namun Jokowi enggan merinci. "K/L yang lain agar segera menggunakan dana belanja, sehingga anggaran bisa memacu ekonomi menjadi lebih baik," kata Jokowi, seperti dikutip dari situs Setkab.


Di kesempatan terpisah, Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemkeu) Askolani menjelaskan, peningkatan realisasi belanja sudah terjadi sejak akhir April. Hingga 30 April 2015, penyerapan dana belanja K/L mencapai Rp 39 triliun, atau sebesar 4,9% dari alokasi di APBN-P 2015. Ini lebih tinggi dari 30 April 2014: penyerapan anggaran K/L hanya Rp 32 triliun. "Dan posisi Mei ini, dua minggu makin positif lagi. Kami lihat kemungkinan sampai 30 Mei akan di atas Rp 40 triliun. Jadi terus naik," kata Askolani di kantornya, Selasa kemarin (19/5).

Peningkatan ini sejalan dengan rampungnya Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) K/L. Kenaikan penyerapan anggaran misalnya terjadi pada Kepolisian, Kementerian Perhubungan (Kemhub), Kementerian Pertanian (Kemtan), dan Kemkeu. "Kebanyakan DIPA yang signifikan sudah selesai semua, tinggal sebagian kecil saja yang tinggal finishing," tambah Askolani.

Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan menjelaskan, Kemhub sudah menggunakan dana belanja sebesar 4,5% dari total alokasi anggaran sebesar Rp 65 triliun per 30 April 2015. Pada periode sama tahun 2014, tingkat penyerapan anggaran Kemhub hanya 3,6%. "Cukup normal empat bulan pertama biasanya sekitar 3%- 4%, sebab kalau dalam konstruksi pembangunan infrastruktur administrasinya banyak, harus menyusun engineering dan lain sebagainya," kata Jonan (19/5).

Jonan meyakini, penyerapan bujet instansinya dalam beberapa bulan ke depan akan membaik. Ia menargetkan penggunaan dana belanja tahun ini bisa lebih besar dari tahun lalu yang hanya mencapai 85%. Soalnya, sejauh ini Kemhub sudah menyelesaikan tender pengadaan barang dan jasa sebesar 80%.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia