JAKARTA. Rendahnya penyerapan anggaran dalam tiga bulan pertama tahun 2016 tidak hanya dialami pemerintah pusat. Data Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri) menunjukkan realisasi belanja pemerintah daerah sampai 31 Maret 2016 masih memble. Dalam paparannya, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumulo bilang, sampai akhir triwulan I 2016 rata-rata realisasi belanja APBD provinsi dan kabupaten/kota baru mencapai sekitar 8%. Terdiri realisasi APBD provinsi sebesar 8,3% dan realisasi APBD kabupaten/kota sebesar 8%. Dengan realisasi anggaran yang rendah itu, Tjahjo mengaku kecewa. Sebab dia berharap setidaknya hingga triwulan I 2016, realisasi belanja APBD rata-rata 20%. Tjahjo menyebut banyak faktor yang membuat serapan APBD rendah. Antara lain banyaknya pejabat daerah yang takut merealisasikan belanja. Sebab jika sembarangan mencairkan, khawatir menjadi temuan aparat penegak hukum.
Belanja APBD letoi, ekonomi di daerah lesu
JAKARTA. Rendahnya penyerapan anggaran dalam tiga bulan pertama tahun 2016 tidak hanya dialami pemerintah pusat. Data Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri) menunjukkan realisasi belanja pemerintah daerah sampai 31 Maret 2016 masih memble. Dalam paparannya, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumulo bilang, sampai akhir triwulan I 2016 rata-rata realisasi belanja APBD provinsi dan kabupaten/kota baru mencapai sekitar 8%. Terdiri realisasi APBD provinsi sebesar 8,3% dan realisasi APBD kabupaten/kota sebesar 8%. Dengan realisasi anggaran yang rendah itu, Tjahjo mengaku kecewa. Sebab dia berharap setidaknya hingga triwulan I 2016, realisasi belanja APBD rata-rata 20%. Tjahjo menyebut banyak faktor yang membuat serapan APBD rendah. Antara lain banyaknya pejabat daerah yang takut merealisasikan belanja. Sebab jika sembarangan mencairkan, khawatir menjadi temuan aparat penegak hukum.