KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) menilai, belanja iklan di sektor e-commerce sangat dipengaruhi oleh perencanaan bisnis perusahaan dan perkembangan ekonomi nasional. Sebelumnya, laporan Nielsen menunjukkan bahwa nilai belanja iklan di tahun 2020 mencapai Rp 229 triliun di semua tipe media seperti TV, media cetak, radio, dan platform digital. Angka belanja iklan tersebut lebih tinggi dibandingkan realisasi di tahun 2019 sebesar Rp 182 triliun. Nielsen juga memperkirakan tren kenaikan nilai belanja iklan berlanjut pada tahun 2021. Nielsen juga menyebut, terdapat 5 kategori pengiklan yang memiliki nilai belanja iklan terbesar di tahun lalu. Di antaranya adalah e-commerce, pemerintah dan partai politik, produk perawatan wajah, dan produk perawatan rambut.
Belanja iklan e-commerce ditentukan oleh perencanaan bisnis dan situasi perekonomian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) menilai, belanja iklan di sektor e-commerce sangat dipengaruhi oleh perencanaan bisnis perusahaan dan perkembangan ekonomi nasional. Sebelumnya, laporan Nielsen menunjukkan bahwa nilai belanja iklan di tahun 2020 mencapai Rp 229 triliun di semua tipe media seperti TV, media cetak, radio, dan platform digital. Angka belanja iklan tersebut lebih tinggi dibandingkan realisasi di tahun 2019 sebesar Rp 182 triliun. Nielsen juga memperkirakan tren kenaikan nilai belanja iklan berlanjut pada tahun 2021. Nielsen juga menyebut, terdapat 5 kategori pengiklan yang memiliki nilai belanja iklan terbesar di tahun lalu. Di antaranya adalah e-commerce, pemerintah dan partai politik, produk perawatan wajah, dan produk perawatan rambut.