JAKARTA. Pada kuartal pertama 2016, belanja iklan bertumbuh 24% menjadi Rp 31,5 triliun. Pada periode yang sama tahun lalu, belanja iklan baru mencapai Rp 25,4 triliun. Menurut Kevin Halim dan Rizky Hidayat, dari tim riset Mandiri Sekuritas, ada beberapa faktor yang mendukung pertumbuhan belanja iklan pada tiga bulan pertama tahun ini. Dasar perhitungan kuartal pertama tahun 2015 rendah. Peningkatan belanja didorong oleh penurunan harga BBM, strategi lebih agresif perusahaan konsumen lokal dan outlook rupiah yang stabil. Belanja iklan media televisi adalah penggerak utama belanja iklan nasional dengan peningkatan 33% pada kuartal pertama tahun ini menjadi Rp 24,2 triliun. "Pertumbuhan belanja iklan televisi akan mengungguli pertumbuhan belanja iklan nasional karena kenaikan tarif," kata Kevin dan Rizky dalam riset.
Belanja iklan emiten konsumer meningkat
JAKARTA. Pada kuartal pertama 2016, belanja iklan bertumbuh 24% menjadi Rp 31,5 triliun. Pada periode yang sama tahun lalu, belanja iklan baru mencapai Rp 25,4 triliun. Menurut Kevin Halim dan Rizky Hidayat, dari tim riset Mandiri Sekuritas, ada beberapa faktor yang mendukung pertumbuhan belanja iklan pada tiga bulan pertama tahun ini. Dasar perhitungan kuartal pertama tahun 2015 rendah. Peningkatan belanja didorong oleh penurunan harga BBM, strategi lebih agresif perusahaan konsumen lokal dan outlook rupiah yang stabil. Belanja iklan media televisi adalah penggerak utama belanja iklan nasional dengan peningkatan 33% pada kuartal pertama tahun ini menjadi Rp 24,2 triliun. "Pertumbuhan belanja iklan televisi akan mengungguli pertumbuhan belanja iklan nasional karena kenaikan tarif," kata Kevin dan Rizky dalam riset.