Belanja Iklan Kotor Semester I Tembus Rp 28,5 T



JAKARTA. Industri media tengah bergembira. Pasalnya, sepanjang semester I-2010 silam, total belanja iklan kotor mencapai Rp 28,5 triliun. Jumlah ini tumbuh 29% dibandingkan dengan belanja iklan kotor semester I-2009 yang sebesar Rp 22 triliun. Menurut data The Nielsen Company Indonesia, sebanyak Rp 17 triliun atau sekira 60% dari kue belanja iklan ini, dimakan oleh TV. Jumlah ini tumbuh 35%. Sementara iklan koran memakan Rp 10 triliun atau 35%. Belanja iklan koran ini tumbuh 21%. Adapun belanja iklan sisanya dimakan oleh majalah dan tabloid, sebesar Rp 973 miliar.Menurut Menurut Irawati Pratignyo, Direktur Pengelola Nielsen Audience Measurement, lonjakan belanja iklan kotor semester satu terutama disebabkan oleh adanya tayangan Piala Dunia (PD). Harga iklan yang melonjak juga membuat peningkatan belanja iklan yang signifikan. Sekadar gambaran, satu slot iklan berdurasi 30 detik harganya sekitar Rp 160 juta.Gara-gara PD pula, belanja iklan kotor bulan Juni naik 13% dibandingkan Mei. Bayangkan, dari 11 Juni sampai 12 Juli, total belanja iklan TV mencapai Rp 3,9 triliun. Gudang Garam menjadi produk yang banyak beriklan di periode ini dengan belanja Rp 73 miliar. Disusul kemudian Telkomsel sebesar Rp 66 miliar, Supermi Rp 49 miliar, Extra Joss Rp 48 miliar, dan Indosat Rp 44 miliar.Meski PD telah usai, namun Irawati memprediksi awan cerah masih berlangsung di semester II-2010. "Tren dari tahun ke tahun, belanja iklan semester dua lebih tinggi dari semester satu," ujar Irawati. Salah satu faktor pendorongnya ialah musim puasa dan Lebaran yang akan menghisap iklan produk makanan, minuman, dan produk konsumer cepat. Gudang Garam juaraDalam enam bulan pertama itu, Gudang Garam mencetak peningkatan belanja iklan terbesar. Maklum, semester I total belanja iklan Gudang Garam mencapai Rp 214 miliar, naik 226% dari Rp 70 miliar pada semester I-2009. Selanjutnya, Telkomsel pada semester I-2010 silam menghabiskan Rp 260 miliar, naik 174% dibandingkan semester I-2009 yang sebesar Rp 95 miliar. Adapun susu pertumbuhan yang menahan laju iklan di 2009 juga mencetak pertumbuhan signifikan. Enam bulan lalu susu pertumbuhan mengeluarkan belanja iklan Rp 560 miliar, tumbuh 124% dari Rp 250 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: