Belanja Infrastruktur PU Jadi Instrumen Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Sabet P2DN



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) meraih Penghargaan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P2DN) 2025 dengan kategori Kementerian/Lembaga dengan Anggaran Belanja Terbesar.

Penghargaan ini diberikan dalam ajang Business Matching Belanja PDN 2025 yang digelar di Ruang Garuda, Gedung Kementerian Perindustrian, Senin (15/12/2025).

Baca Juga: Paramount Land Raih Gelar Pengembang Towship Terbaik di PropertyGuru Awards 2025


Mewakili Kementerian PU, Direktur Usaha dan Kelembagaan Jasa Konstruksi Airyn Saputri Harahap mengatakan, penghargaan tersebut mencerminkan konsistensi kebijakan Kementerian PU dalam mengarahkan belanja infrastruktur skala besar agar sejalan dengan agenda industrialisasi nasional dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

“Belanja pemerintah yang besar, ketika dikombinasikan dengan penguatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) serta sistem pengendalian yang efektif, dapat menjadi instrumen strategis untuk mempercepat transformasi ekonomi nasional,” ujar Airyn dalam keterangan resminya.

Kementerian PU menegaskan perannya sebagai enabler pertumbuhan ekonomi. Fokus pembangunan infrastruktur tidak hanya pada realisasi investasi fisik, tetapi juga pada kemampuan infrastruktur tersebut dalam menciptakan efisiensi investasi di sektor produktif seperti industri dan pariwisata, mendukung pengentasan kemiskinan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Juga: VinFast VF3 Rakitan Lokal Siap Didistribusikan Tahun Depan

Peran tersebut tercermin dalam konsep Tri Asa Pembangunan Infrastruktur atau PU 608, yang menjadi arah baru pembangunan infrastruktur nasional agar lebih efisien, inklusif, dan berdampak nyata bagi masyarakat.

Strategi ini diarahkan untuk menurunkan tingkat kemiskinan sekaligus mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Penguatan TKDN menjadi salah satu strategi kunci pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8% melalui hilirisasi sumber daya alam, peningkatan nilai tambah industri dalam negeri, peningkatan investasi, serta penciptaan lapangan kerja berkualitas.

Airyn menambahkan, penguatan TKDN di lingkungan Kementerian PU memiliki implikasi makroekonomi yang signifikan.

Baca Juga: Gakkum ESDM Kaji Skema Kemitraan untuk Tangani Tambang Ilegal

Infrastruktur yang dibangun dengan orientasi nilai tambah domestik dan efisiensi sektor produktif berkontribusi pada penurunan Incremental Capital Output Ratio (ICOR), yang merupakan indikator utama efisiensi investasi nasional.

“Penurunan ICOR menjadi prasyarat struktural untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional menuju 8% secara berkelanjutan,” jelasnya.

Dengan pendekatan tersebut, belanja infrastruktur Kementerian PU diarahkan agar semakin produktif, transparan, dan berdampak luas.

Keberhasilan pembangunan tidak lagi diukur dari besarnya anggaran yang dibelanjakan, melainkan dari kemampuannya memperkuat struktur ekonomi domestik, meningkatkan efisiensi investasi, dan memperluas manfaat ekonomi yang dirasakan langsung oleh masyarakat.

Baca Juga: Oxone Bersiap Menyambut Tahun 2026 Lewat Produk Masak Inovatif

Penghargaan P2DN 2025 ini menjadi refleksi atas konsistensi implementasi kebijakan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) di Kementerian PU.

Lebih dari sekadar capaian institusional, penghargaan ini menegaskan peran strategis Kementerian PU dalam menjadikan belanja infrastruktur sebagai instrumen transformasi ekonomi nasional yang inklusif, berdaya saing, dan berdaulat.

Selanjutnya: Daftar Blockchain Paling Populer pada Tahun 2025

Menarik Dibaca: 15 Rekomendasi Tanaman Sayur Polybag untuk Kebun Mini yang Cepat Tumbuh!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News