Belanja Masyarakat Turun Saat Periode Libur Panjang Bulan Mei 2024, Ini Sebabnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belanja masyarakat cenderung melandai pada periode libur panjang pertengahan Mei 2024. Mandiri Spending Index (MSI) melaporkan, secara umum belanja masyarakat di periode tersebut turun 0,7% dibandingkan rata-rata belanja di pekan-pekan sebelumnya.

Head of Mandiri Institute Teguh Yudo Wicaksono mengungkapkan, tren penurunan belanja masyarakat pada periode tersebut dikarenakan pengeluaran masyarakat sudah cukup banyak ketika liburan di momen Idul Fitri. 

"Jadi memang masyarakat sudah spending cukup banyak ketika libur panjang saat Idul Fitri, kemudian sesudah itu ada beberapa libur. Sehingga kita expect libur kali ini engga mendorong banyak belanja. Kira-kira seperti itu," kata Teguh kepada Kontan, Kamis (23/5).


Baca Juga: Prabowo Targetkan Pertumbuhan Ekonomi RI Tembus 8%, Ekonom: Tidak Mudah

Teguh menyampaikan, penurunan belanja masyarakat terjadi pada kelompok barang yang berkaitan dengan rumah tangga atau household. Pasca Idul Fitri, pertumbuhan nilai belanja pada kelompok rumah tangga terkontraksi 10,4% secara tahunan.

"Itu turun cukup dalam," ucapnya.

Namun, belanja masyarakat untuk kelompok barang-barang seperti konsumen, supermarket dan restoran relatif stabil. Kemudian, belanja yang terkait dengan elektronik tumbuh cukup tinggi 8,1% setelah Idul Fitri.

Lebih lanjut, ia menyampaikan masyarakat akan mulai realokasi belanja di kuartal II-2024. Realokasi tersebut mulai mengarah pada belanja pendidikan.

"Kemungkinan besar belanja yang terkait ritel akan turun saat masuk ke kuartal II, karena orang mulai realokasi belanja ke pendidikan," ujarnya.

Selain itu, kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI) juga ikut memengaruhi realokasi belanja masyarakat di kuartal II-2024.

Baca Juga: Menakar Kinerja Ekonomi di Akhir Periode Presiden Jokowi

"Kita melihatnya belanja yang terkait dengan pendapatan masyarakat itu kelihatannya akan lebih banyak dialokasikan ke pembayaran cicilan karena suku bunga naik," ucapnya.

Ia menyimpulkan, belanja masyarakat yang sebelumnya banyak dihabiskan pada sektor ritel, fashion dan departemen store akan berkurang di kuartal II-2024. Masyarakat akan bergeser ke belanja yang terkait dengan kebutuhan primer.

Jika melihat dari kelompok penghasilan, ia menuturkan kelompok pada kelas menengah-bawah mencatatkan penurunan belanja. Menurutnya, kelompok kelas penghasilan bawah mengalami flat. Sementara, belanja kelas menengah turun cukup dalam.

Kelompok penghasilan atas juga mengalami penurunan, namun tidak sedalam kelompok menengah. "Nah kelompok menengah ini cukup tinggi porsinya di dalam kelompok belanja di bulan Mei. Jadi itu yang kita lihat," tuturnya.

Hal tersebut juga tercermin dari data Mandiri Spending Index per Mei 2024 yang menunjukkan kelas menengah angka indeks belanjanya turun ke level 122 dengan indeks tabungan yang juga merosot ke level 94,2 dari posisi Mei 2023 di level kisaran 100.

"Nah ini mungkin berkurangnya karena didorong oleh kenaikan cicilan juga. Jadi alokasi untuk membayar cicilan mereka cukup besar," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .