Belanja modal Astra Graphia (ASGR) Rp 176 miliar tahun ini, untuk apa saja?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra Graphia Tbk (ASGR) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 176 miliar di tahun ini. Anggaran belanja modal diambil dari dana internal.

Melinda Pudjo, Chief of Corporate Secretary and Communications ASGR mengatakan, sebagian besar capex akan digunakan untuk keperluan bisnis inti solusi dokumen (equipment for lease perangkat Fuji Xerox) dan sisanya digunakan untuk keperluan internal perusahaan.

"Kami melihat industri TI diperkirakan akan membaik di tahun ini. Pembelanjaan TI akan mulai meningkat, terutama dengan adanya inisiatif pemerintah dalam mendorong transformasi digital. Dalam industri printing, digital printing dan packaging masih menjadi sektor penting, melalui pertumbuhan UMKM dan industri kreatif," jelasnya saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (26/2).


Baca Juga: Simak saham-saham yang masuk daftar efek transaksi margin Februari 2021

Ia melanjutkan, industri-industri mulai mengalami pemulihan dibandingkan masa-masa awal pandemi, sehingga akan berpengaruh positif terhadap peluang-peluang yang dapat dimanfaatkan oleh Astragraphia.

Di tengah optimisme akan perbaikan kondisi bisnis di tahun 2021, Astragraphia tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dan menjaga posisi keuangan yang sehat.

Namun demikian, ASGR masih menilai, tahun 2021 masih akan menjadi tahun yang menantang, sebab dampak pandemi masih terus berlanjut.

"Astragraphia telah menerapkan rencana strategis untuk tetap dapat mengoptimalkan kinerja bisnis di tahun ini, antara lain melalui, penguatan fundamental bisnis dan penguatan pasar, mendorong pertumbuhan bisnis baru, penguatan kompetensi sumber daya manusia, optimalisasi teknologi dalam proses internal & eksternal, menjalankan operational excellence di seluruh lini dan fungsi," kata Melinda.

Sebagai informasi, sepanjang 2020, kinerja ASGR cukup terdampak pandemi. Pendapatan ASGR di 2020 turun 30% menjadi Rp 3,34 triliun dari Rp 4,77 triliun di tahun 2019.

Imbasnya, llaba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk merosot 80,96% menjadi Rp 47,78 miliar. Pada tahun 2019, ASGR masih mengantongi laba bersih sebesar Rp 250,99 miliar.

Melinda melanjutkan, Astragraphia memiliki tiga segmen bisnis, yakni solusi dokumen, teknologi informasi, dan solusi perkantoran.

Pada segmen bisnis solusi dokumen, ASGR secara konsisten melakukan penetrasi pasar untuk seluruh portofolio produk guna meningkatkan jumlah unit terpasang dengan dukungan layanan kontrak servis.

Lalu, pada segmen bisnis teknologi informasi, ASGR menawarkan solusi layanan “as a service” sebagai bagian dari end-to-end digital services and solution.

"Pendapatan proyek mayoritas bersumber dari segmen usaha teknologi informasi. Perusahaan telah menetapkan inisiatif strategis, seperti yang sudah dijelaskan, untuk tetap mempertahankan kontribusi dari seluruh segmen bisnis yang ada," imbuh Melinda.

Selanjutnya: Segmen bisnis solusi dokumen dan teknologi informasi bakal sokong Astra Graphia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat