KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mengalokasikan anggaran belanja modal sebesar Rp 196,61 triliun dalam Rancangan Aanggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022. Anggaran belanja modal ini turun 8,6% dibandingkan outlook belanja modal 2021 yang sebesar Rp 215,14 triliun dan hanya naik 3% dibandingkan belanja modal dalam APBN 2021 yang sebesar Rp 190,92 triliun. Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy mengatakan, belanja modal pada hakikatnya berfungsi sebagai belanja yang bisa memberikan efek multiplier juga sebagai langkah pemerintah dalam menambah aset produktif. Selain itu, dalam jangka panjang aset produktif ini bisa digunakan untuk mendorong penerimaan negara. “Sehingga jika terjadi penurunan alokasi belanja modal di tahun depan, tentu akan mengurangi dampak multiplier yang diberikan ke perekonomian,” ujar Yusuf kepada Kontan.co.id, Minggu (4/9).
Belanja modal di RAPBN 2022 lebih rendah, bisa kurang multiplier effect ekonomi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mengalokasikan anggaran belanja modal sebesar Rp 196,61 triliun dalam Rancangan Aanggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022. Anggaran belanja modal ini turun 8,6% dibandingkan outlook belanja modal 2021 yang sebesar Rp 215,14 triliun dan hanya naik 3% dibandingkan belanja modal dalam APBN 2021 yang sebesar Rp 190,92 triliun. Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy mengatakan, belanja modal pada hakikatnya berfungsi sebagai belanja yang bisa memberikan efek multiplier juga sebagai langkah pemerintah dalam menambah aset produktif. Selain itu, dalam jangka panjang aset produktif ini bisa digunakan untuk mendorong penerimaan negara. “Sehingga jika terjadi penurunan alokasi belanja modal di tahun depan, tentu akan mengurangi dampak multiplier yang diberikan ke perekonomian,” ujar Yusuf kepada Kontan.co.id, Minggu (4/9).