JAKARTA. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) menyiapkan belanja modal sebesar US$ 218 juta pada tahun ini. Imam P. Agustino, Direktur Utama ENRG mengatakan, belanja modal itu akan digunakan untuk mengembangkan beberapa blok minyak dan gas (migas) yang dimilikinya. Tahun ini, ENRG berniat mendongkrak produksi migas menjadi 68.000 barel minyak ekuivalen per hari (boepd). Target ini lebih tinggi dari produksi ENRG tahun lalu sebesar 12.800 barel minyak per hari dan 226 juta kaki kubik gas per hari berdasarkan kepemilikannya. Belum lama ini, ENRG mendapat tambahan produksi dari blok Malacca Strait PSC dan tambahan produksi gas dari blok Bentu PSC. Pada tahun 2014 lalu Blok Bentu memproduksi rata-rata 38 juta kaki kubik gas per hari. Kini, produksi rata-rata Blok Bentu naik menjadi 56 juta-60 juta kaki kubik gas per harinya. "Belanja modal akan difokuskan untuk eksplorasi, drilling, penambahan fasilitas dan pengembangan di lapangan," ujar Imam di Jakarta, Rabu (17/6). Hingga saat ini, perseroan sudah menyerap 40% dari total belanja modal. Meski menggenjot produksi, melorotnya harga minyak menjadi tantangan berat buat ENRG. Dus, Imam memperkirakan, pendapatan ENRG tahun ini hanya akan berkisar US$ 680 juta hingga US$ 700 juta. Sebagai perbandingan, pada tahun 2014 lalu, ENRG berhasil meraup pendapatan sebesar US$ 811,48 juta. "Namun, kami tetap optimis bisa raih laba bersih," tandasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Belanja modal ENRG capai US$ 218 juta
JAKARTA. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) menyiapkan belanja modal sebesar US$ 218 juta pada tahun ini. Imam P. Agustino, Direktur Utama ENRG mengatakan, belanja modal itu akan digunakan untuk mengembangkan beberapa blok minyak dan gas (migas) yang dimilikinya. Tahun ini, ENRG berniat mendongkrak produksi migas menjadi 68.000 barel minyak ekuivalen per hari (boepd). Target ini lebih tinggi dari produksi ENRG tahun lalu sebesar 12.800 barel minyak per hari dan 226 juta kaki kubik gas per hari berdasarkan kepemilikannya. Belum lama ini, ENRG mendapat tambahan produksi dari blok Malacca Strait PSC dan tambahan produksi gas dari blok Bentu PSC. Pada tahun 2014 lalu Blok Bentu memproduksi rata-rata 38 juta kaki kubik gas per hari. Kini, produksi rata-rata Blok Bentu naik menjadi 56 juta-60 juta kaki kubik gas per harinya. "Belanja modal akan difokuskan untuk eksplorasi, drilling, penambahan fasilitas dan pengembangan di lapangan," ujar Imam di Jakarta, Rabu (17/6). Hingga saat ini, perseroan sudah menyerap 40% dari total belanja modal. Meski menggenjot produksi, melorotnya harga minyak menjadi tantangan berat buat ENRG. Dus, Imam memperkirakan, pendapatan ENRG tahun ini hanya akan berkisar US$ 680 juta hingga US$ 700 juta. Sebagai perbandingan, pada tahun 2014 lalu, ENRG berhasil meraup pendapatan sebesar US$ 811,48 juta. "Namun, kami tetap optimis bisa raih laba bersih," tandasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News