JAKARTA. Janji pemerintah untuk memperbaiki pola penyerapan anggaran belanja modal mulai tahun ini belum bisa terealisasi. Buktinya, hingga bulan Oktober, realisasi belanja modal pemerintah masih sangat minim. Tercatat, hingga akhir Oktober lalu, realisasinya baru mencapai 43,1% atau sebesar Rp 98 triliun. Realisasi itu sedikit lebih tinggi dari tahun lalu yang mencapai 35,9%, namun dengan nilai yang hampir sama yaitu Rp 98,9 triliun. Bahkan dari sisi nominal, realisasi tahun ini lebih rendah. Direktur Jenderal Anggaran Askolani mengaku, upaya pemerintah untuk mempercepat penyerapan anggaran belum maksimal. Meski demikian, berbagai upaya sudah dilakukan, diantaranya dengan mempermudah proses pencairan anggaran dengan melakukan lelang proyek di tahun lalu.
Belanja modal K/L seret, ini alasan Sri Mulyani
JAKARTA. Janji pemerintah untuk memperbaiki pola penyerapan anggaran belanja modal mulai tahun ini belum bisa terealisasi. Buktinya, hingga bulan Oktober, realisasi belanja modal pemerintah masih sangat minim. Tercatat, hingga akhir Oktober lalu, realisasinya baru mencapai 43,1% atau sebesar Rp 98 triliun. Realisasi itu sedikit lebih tinggi dari tahun lalu yang mencapai 35,9%, namun dengan nilai yang hampir sama yaitu Rp 98,9 triliun. Bahkan dari sisi nominal, realisasi tahun ini lebih rendah. Direktur Jenderal Anggaran Askolani mengaku, upaya pemerintah untuk mempercepat penyerapan anggaran belum maksimal. Meski demikian, berbagai upaya sudah dilakukan, diantaranya dengan mempermudah proses pencairan anggaran dengan melakukan lelang proyek di tahun lalu.