JAKARTA. Sejumlah bankir mengatakan, sampai akhir tahun ini, jumlah kredit yang belum ditarik (undisburment loan) alias kredit menganggur akan relatif tidak berubah banyak. Sebab, masih belum terealisasinya rencana belanja modal beberapa perusahaan dan rendahnya kebutuhan kredit modal kerja. Rendahnya kebutuhan kredit modal kerja ini bisa dilihat dari pertumbuhan kredit modal kerja yang terendah dibandingkan dua jenis kredit lain yaitu kredit konsumsi dan investasi. Tercatat sampai kuartal III 2016, pertumbuhan kredit modal kerja hanya 4,23% year on year (yoy) menjadi Rp 1.971 triliun. Misalnya, Bank Permata mencatatkan jumlah kredit yang belum ditarik sampai kuartal III 2016 sebesar Rp 25,6 triliun. Anita Siswadi, Direktur Wholesale Banking Bank Permata mengatakan, tren masih tingginya kredit menganggur akan relatif sama sampai akhir tahun ini.
Belanja modal rendah picu kredit nganggur naik
JAKARTA. Sejumlah bankir mengatakan, sampai akhir tahun ini, jumlah kredit yang belum ditarik (undisburment loan) alias kredit menganggur akan relatif tidak berubah banyak. Sebab, masih belum terealisasinya rencana belanja modal beberapa perusahaan dan rendahnya kebutuhan kredit modal kerja. Rendahnya kebutuhan kredit modal kerja ini bisa dilihat dari pertumbuhan kredit modal kerja yang terendah dibandingkan dua jenis kredit lain yaitu kredit konsumsi dan investasi. Tercatat sampai kuartal III 2016, pertumbuhan kredit modal kerja hanya 4,23% year on year (yoy) menjadi Rp 1.971 triliun. Misalnya, Bank Permata mencatatkan jumlah kredit yang belum ditarik sampai kuartal III 2016 sebesar Rp 25,6 triliun. Anita Siswadi, Direktur Wholesale Banking Bank Permata mengatakan, tren masih tingginya kredit menganggur akan relatif sama sampai akhir tahun ini.