JAKARTA. Di tengah melemahnya industri alat berat dan pertambangan, PT United Tractors Tbk (UNTR) justru meningkatkan belanja modal alias capital expenditure (capex). Gidion Hasan, Direktur Utama UNTR mengatakan, belanja modal perseroan tahun ini bisa mencapai US$ 400 juta, naik dari realisasi capex tahun lalu yang sebesar US$ 300 juta. Belanja modal itu ditingkatkan untuk mendorong bisnis anak usahanya di bidang kontraktor pertambangan, PT Pamapersada Nusantara (PAMA). Ia bilang, nantinya seluruh belanja modal UNTR akan berasal dari kas internal perseroan. "80% belanja modal untuk mendorong ekspansi PAMA," ujar Gidion di Jakarta, Selasa (21/8). Pasalnya, UNTR tidak bisa sepenuhnya mengandalkan keuntungan dari bisnis alat berat dan pertambangan batubara. Tahun ini saja, UNTR hanya menargetkan penjualan alat berat Komatsu sebesar 3.000 unit. Jumlah itu turun 14,6% dari capaian tahun lalu sebanyak 3.513 unit alat berat. Padahal sebelumnya, UNTR masih optimistis bisa menjual 4.000 unit alat berat tahun ini.
Belanja modal UNTR naik jadi US$ 400 juta
JAKARTA. Di tengah melemahnya industri alat berat dan pertambangan, PT United Tractors Tbk (UNTR) justru meningkatkan belanja modal alias capital expenditure (capex). Gidion Hasan, Direktur Utama UNTR mengatakan, belanja modal perseroan tahun ini bisa mencapai US$ 400 juta, naik dari realisasi capex tahun lalu yang sebesar US$ 300 juta. Belanja modal itu ditingkatkan untuk mendorong bisnis anak usahanya di bidang kontraktor pertambangan, PT Pamapersada Nusantara (PAMA). Ia bilang, nantinya seluruh belanja modal UNTR akan berasal dari kas internal perseroan. "80% belanja modal untuk mendorong ekspansi PAMA," ujar Gidion di Jakarta, Selasa (21/8). Pasalnya, UNTR tidak bisa sepenuhnya mengandalkan keuntungan dari bisnis alat berat dan pertambangan batubara. Tahun ini saja, UNTR hanya menargetkan penjualan alat berat Komatsu sebesar 3.000 unit. Jumlah itu turun 14,6% dari capaian tahun lalu sebanyak 3.513 unit alat berat. Padahal sebelumnya, UNTR masih optimistis bisa menjual 4.000 unit alat berat tahun ini.