JAKARTA. MasterCard Indonesia menilai, pertumbuhan e-commerce yang melesat di Indonesia, yakni mencapai 20% per tahun, tidak dibarengi dengan transaksi digital banking. Buktinya, 40% dari masyarakat yang berbelanja online masih menggunakan metode bayar di tempat (cash on delivery). Jumlah ini tertinggi ketimbang metode pembayaran lainnya, seperti transfer dana dan setoran ke bank, apalagi pembayaran melalui electronic banking alias e-banking. Padahal, berdasarkan penelitian yang dilakukan MasterCard pada 2014 silam, aktivitas belanja online merupakan alasan kedua tertinggi dalam penggunaan internet di Indonesia. Sebanyak 18,8% masyarakat pengguna internet melakukan aktivitas belanja online, tertinggi kedua setelah aktivitas menerima dan mengirim email, yaitu 22,4%. "Faktanya, e-commerce memang naik pamor, tetapi tidak demikian halnya dengan pembayaran secara elektronik atau online," terang Irni Palar, Country Manager MasterCard Indonesia, Senin (21/9).
Belanja online, pembayaran kok masih tunai?
JAKARTA. MasterCard Indonesia menilai, pertumbuhan e-commerce yang melesat di Indonesia, yakni mencapai 20% per tahun, tidak dibarengi dengan transaksi digital banking. Buktinya, 40% dari masyarakat yang berbelanja online masih menggunakan metode bayar di tempat (cash on delivery). Jumlah ini tertinggi ketimbang metode pembayaran lainnya, seperti transfer dana dan setoran ke bank, apalagi pembayaran melalui electronic banking alias e-banking. Padahal, berdasarkan penelitian yang dilakukan MasterCard pada 2014 silam, aktivitas belanja online merupakan alasan kedua tertinggi dalam penggunaan internet di Indonesia. Sebanyak 18,8% masyarakat pengguna internet melakukan aktivitas belanja online, tertinggi kedua setelah aktivitas menerima dan mengirim email, yaitu 22,4%. "Faktanya, e-commerce memang naik pamor, tetapi tidak demikian halnya dengan pembayaran secara elektronik atau online," terang Irni Palar, Country Manager MasterCard Indonesia, Senin (21/9).