KONTAN.CO.ID–JAKARTA. Belanja pemerintah pusat telah terealisasi sebesar Rp 1.879,6 triliun hingga 31 Oktober 2025, atau baru terserap 70,6% dari outlook Laporan Semester (Lapsem) tahun ini. Artinya, masih ada sekitar Rp 783,8 triliun yang belum terserap pemerintah hingga akhir tahun. Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan pemerintah akan mendorong percepatan belanja pada dua bulan terakhir (November–Desember). Ia menegaskan bahwa belanja pemerintah pusat memiliki peran penting dalam mendorong ekonomi domestik, seperti yang terlihat pada pertumbuhan ekonomi Kuartal III 2025 yang mencapai 5,04%, didorong oleh akselerasi belanja negara. "Pertumbuhan ekonomi Kuartal III itu efek dari pengeluaran pemerintah, sudah 5% lebih. Jadi ini yang kita lakukan, mendorong supaya belanja pemerintah pusat benar-benar bisa memiliki dampak kepada pertumbuhan ekonomi," ujar Suahasil dalam konferensi pers APBN Kita Edisi November di Jakarta, Kamis (21/11).
Belanja Pemerintah Baru Terserap 70,6%, Pemerintah Genjot Akselerasi pada Akhir 2025
KONTAN.CO.ID–JAKARTA. Belanja pemerintah pusat telah terealisasi sebesar Rp 1.879,6 triliun hingga 31 Oktober 2025, atau baru terserap 70,6% dari outlook Laporan Semester (Lapsem) tahun ini. Artinya, masih ada sekitar Rp 783,8 triliun yang belum terserap pemerintah hingga akhir tahun. Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan pemerintah akan mendorong percepatan belanja pada dua bulan terakhir (November–Desember). Ia menegaskan bahwa belanja pemerintah pusat memiliki peran penting dalam mendorong ekonomi domestik, seperti yang terlihat pada pertumbuhan ekonomi Kuartal III 2025 yang mencapai 5,04%, didorong oleh akselerasi belanja negara. "Pertumbuhan ekonomi Kuartal III itu efek dari pengeluaran pemerintah, sudah 5% lebih. Jadi ini yang kita lakukan, mendorong supaya belanja pemerintah pusat benar-benar bisa memiliki dampak kepada pertumbuhan ekonomi," ujar Suahasil dalam konferensi pers APBN Kita Edisi November di Jakarta, Kamis (21/11).