JAKARTA. Pemerintah telah menyerahkan dokumen Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2015 ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jumat pekan lalu (9/1). RAPBN-P ini akan dibahas mulai Senin pekan ini (12/1). Dalam RAPBN-P 2015, pemerintah mematok pertumbuhan ekonomi 5,8%, tidak berubah dari asumsi makro di APBN 2015. Selain itu, pemerintah menetapkan target defisit anggaran tahun ini turun menjadi 1,9% terhadap Produk Domestik Bruto, turun dari 2,2% dalam APBN 2015. Untuk mencapai target pertumbuhan 5,8%, pemerintah akan bertumpu pada anggaran di APBN-P 2015. Berbagai anggaran untuk proyek infrastruktur merupakan investasi dari pemerintah, termasuk swasta. “Pertumbuhan ekonomi 2015 bergantung anggaran pemerintah dalam mendongkrak belanja produktif,” ujar Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, akhir pekan lalu.
Belanja pemerintah jadi penggerak ekonomi 2015
JAKARTA. Pemerintah telah menyerahkan dokumen Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2015 ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jumat pekan lalu (9/1). RAPBN-P ini akan dibahas mulai Senin pekan ini (12/1). Dalam RAPBN-P 2015, pemerintah mematok pertumbuhan ekonomi 5,8%, tidak berubah dari asumsi makro di APBN 2015. Selain itu, pemerintah menetapkan target defisit anggaran tahun ini turun menjadi 1,9% terhadap Produk Domestik Bruto, turun dari 2,2% dalam APBN 2015. Untuk mencapai target pertumbuhan 5,8%, pemerintah akan bertumpu pada anggaran di APBN-P 2015. Berbagai anggaran untuk proyek infrastruktur merupakan investasi dari pemerintah, termasuk swasta. “Pertumbuhan ekonomi 2015 bergantung anggaran pemerintah dalam mendongkrak belanja produktif,” ujar Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, akhir pekan lalu.