JAKARTA. Ramadan bak bulan penuh berkah bagi pengusaha ritel. Soalnya, belanja konsumsi masyarakat meningkat pesat ketika Idul Fitri mendekat. Tutum Ruhanta, Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Asperindo) menaksir omzet peritel consumer goods naik 20% - 50% seiring kenaikan permintaan yang terus membanjir. Tutum bilang, kenaikan tersebut paralel dan otomatis. "Beli daging tidak mungkin tanpa beli bumbu, begitu juga ikan, beras dan lainnya. Masyarakat yang biasa makan sendiri-sendiri, sekarang makan bersama, ada kecenderungan kumpul-kumpul," papar Tutum kepada KONTAN. Untuk pakaian, kata Tutum, kenaikan permintaan dan penjualan bahkan bisa mencapai 2-3 kali lipat. Itu sebabnya peritel sudah mengantisipasi dengan mengorder dan menstok sejak 1-2 bulan lalu. Sementara produk fashion sudah dicadangkan sejak 3-4 bulan silam. Kendati jumlah peritel bertambah, Ia meramalkan momen Lebaran tahun ini nominal yang dihasilkan peritel tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. "Dari segi harga saja, beberapa bahan baku sudah naik di awal tahun," jelas dia. Tutum memprediksi kenaikan belanja konsumen ritel terus terlihat sampai sepekan setelah Lebaran. "Selanjutnya slow down berangsur normal lagi," ramal Tutum.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Belanja ritel naik 20%-50% Ramadan tahun ini
JAKARTA. Ramadan bak bulan penuh berkah bagi pengusaha ritel. Soalnya, belanja konsumsi masyarakat meningkat pesat ketika Idul Fitri mendekat. Tutum Ruhanta, Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Asperindo) menaksir omzet peritel consumer goods naik 20% - 50% seiring kenaikan permintaan yang terus membanjir. Tutum bilang, kenaikan tersebut paralel dan otomatis. "Beli daging tidak mungkin tanpa beli bumbu, begitu juga ikan, beras dan lainnya. Masyarakat yang biasa makan sendiri-sendiri, sekarang makan bersama, ada kecenderungan kumpul-kumpul," papar Tutum kepada KONTAN. Untuk pakaian, kata Tutum, kenaikan permintaan dan penjualan bahkan bisa mencapai 2-3 kali lipat. Itu sebabnya peritel sudah mengantisipasi dengan mengorder dan menstok sejak 1-2 bulan lalu. Sementara produk fashion sudah dicadangkan sejak 3-4 bulan silam. Kendati jumlah peritel bertambah, Ia meramalkan momen Lebaran tahun ini nominal yang dihasilkan peritel tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. "Dari segi harga saja, beberapa bahan baku sudah naik di awal tahun," jelas dia. Tutum memprediksi kenaikan belanja konsumen ritel terus terlihat sampai sepekan setelah Lebaran. "Selanjutnya slow down berangsur normal lagi," ramal Tutum.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News