JAKARTA. Sebagian besar analis berpendapat Bank Indonesia (BI) belum perlu mengerek suku bunga acuan pada Rapat Dewan Gubernur hari ini. Pasalnya, meski tekanan cukup tinggi, inflasi jangka pendek masih terkendali. Terlebih, inflasi bulanan Februari hanya 0,13%. Pengamat ekonomi A. Prasetyantoko memprediksi, BI rate masih akan tetap 6,75%. Karena, deflasi sudah terjadi pada produk pangan. Padahal, makanan menjadi indikator utama meloncatnya inflasi bulan lalu. "Karena inflasi mulai stabil, BI belum perlu menaikkan BI rate,” ujarnya. Senada, pengamat ekonomi Indef Ahmad Erani Yustika menuturkan, saat ini belum ada tekanan yang bisa memaksa BI rate naik. "Jika struktur inflasi lebih banyak disumbang oleh pangan, BI rate tidak efektif mengatasi itu," ujarnya. Karena penyumbangnya adalah non moneter, cara meredamnya pun dengan kebijakan pemerintah dari sisi non moneter.
Beleid BI rate terjepit inflasi & arus dana asing
JAKARTA. Sebagian besar analis berpendapat Bank Indonesia (BI) belum perlu mengerek suku bunga acuan pada Rapat Dewan Gubernur hari ini. Pasalnya, meski tekanan cukup tinggi, inflasi jangka pendek masih terkendali. Terlebih, inflasi bulanan Februari hanya 0,13%. Pengamat ekonomi A. Prasetyantoko memprediksi, BI rate masih akan tetap 6,75%. Karena, deflasi sudah terjadi pada produk pangan. Padahal, makanan menjadi indikator utama meloncatnya inflasi bulan lalu. "Karena inflasi mulai stabil, BI belum perlu menaikkan BI rate,” ujarnya. Senada, pengamat ekonomi Indef Ahmad Erani Yustika menuturkan, saat ini belum ada tekanan yang bisa memaksa BI rate naik. "Jika struktur inflasi lebih banyak disumbang oleh pangan, BI rate tidak efektif mengatasi itu," ujarnya. Karena penyumbangnya adalah non moneter, cara meredamnya pun dengan kebijakan pemerintah dari sisi non moneter.