KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak selamanya emiten batubara bisa menikmati tren tingginya harga komoditas hasil produksinya. Kinerja keuangan mereka tergerus akibat kebijakan harga batubara domestic market obligation (DMO). Tengok saja PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Secara tahunan, laba bersih semester I-2018 naik sekitar 49% menjadi Rp 2,58 triliun. Tetapi, laba bersih PTBA turun 22% menjadi Rp 1,12 triliun di kuartal II-2018, dari sebelumnya Rp 1,45 triliun di kuartal I-2018. Emiten lain juga berpotensi mengalami hal serupa. PT Indika Energy Tbk (INDY) belum bisa membeberkan sejauh mana dampak kebijakan tersebut. Sebab, perusahaan ini masih melakukan limited review terhadap laporan keuangannya.
Beleid DMO bisa menekan laba emiten batubara
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak selamanya emiten batubara bisa menikmati tren tingginya harga komoditas hasil produksinya. Kinerja keuangan mereka tergerus akibat kebijakan harga batubara domestic market obligation (DMO). Tengok saja PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Secara tahunan, laba bersih semester I-2018 naik sekitar 49% menjadi Rp 2,58 triliun. Tetapi, laba bersih PTBA turun 22% menjadi Rp 1,12 triliun di kuartal II-2018, dari sebelumnya Rp 1,45 triliun di kuartal I-2018. Emiten lain juga berpotensi mengalami hal serupa. PT Indika Energy Tbk (INDY) belum bisa membeberkan sejauh mana dampak kebijakan tersebut. Sebab, perusahaan ini masih melakukan limited review terhadap laporan keuangannya.