JAKARTA. Kebijakan loan to value (LTV) sektor otomotif dan properti belum mampu memperlambat penyaluran kredit konsumer Bank Mandiri, Bank Central Asia (BCA) dan Bank BNI. Buktinya, ketiga bank ini masih mencatatkan pertumbuhan kredit di atas 25%, padahal rata-rata pertumbuhan kredit konsumer perbankan hanya 19,8%. Pertumbuhan kredit properti tertinggi dicatatkan BCA. Bank milik keluarga Djarum ini menyalurkan kredit kepemilikan rumah (KPR) Rp 40,4 triliun, tumbuh 69,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. BNI mencatatkan pertumbuhan KPR sebesar 27,6% menjadi Rp 23,07 triliun. Adapun Bank Mandiri tumbuh 27,4% menjadi Rp 20,92 triliun. Di sektor otomotif, pertumbuhan kredit tertinggi diraih Bank Mandiri. Bank terbesar ini menyalurkan pembiayaan otomotif senilai Rp 14,1 triliun atau meningkat 57,38% (year on year/yoy). BCA mencatatkan pertumbuhan 22% menjadi Rp 19,3 triliun. Sementara Bank BNI hanya tumbuh 0,26% menjadi Rp 6,15 triliun.
Beleid pembatasan DP tak pengaruhi kinerja bank
JAKARTA. Kebijakan loan to value (LTV) sektor otomotif dan properti belum mampu memperlambat penyaluran kredit konsumer Bank Mandiri, Bank Central Asia (BCA) dan Bank BNI. Buktinya, ketiga bank ini masih mencatatkan pertumbuhan kredit di atas 25%, padahal rata-rata pertumbuhan kredit konsumer perbankan hanya 19,8%. Pertumbuhan kredit properti tertinggi dicatatkan BCA. Bank milik keluarga Djarum ini menyalurkan kredit kepemilikan rumah (KPR) Rp 40,4 triliun, tumbuh 69,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. BNI mencatatkan pertumbuhan KPR sebesar 27,6% menjadi Rp 23,07 triliun. Adapun Bank Mandiri tumbuh 27,4% menjadi Rp 20,92 triliun. Di sektor otomotif, pertumbuhan kredit tertinggi diraih Bank Mandiri. Bank terbesar ini menyalurkan pembiayaan otomotif senilai Rp 14,1 triliun atau meningkat 57,38% (year on year/yoy). BCA mencatatkan pertumbuhan 22% menjadi Rp 19,3 triliun. Sementara Bank BNI hanya tumbuh 0,26% menjadi Rp 6,15 triliun.