Belgia pamerkan kentang goreng di SIAL Interfood



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri makanan dan minuman di Indonesia tumbuh positif di sepanjang tahun 2017, bahkan berkontribusi pada produk domestik bruto (PDB) industri non-migas. Hal ini menarik para investor dan eksportir untuk melirik Indonesia sebagai lokasi pengembangan bisnis di bidang makanan dan minuman.

Pertumbuhan industri yang positif ini menjadi daya tarik bagi para produsen kentang goreng dari Belgia untuk berpartisipasi dalam SIAL Interfood 2017 yang akan diselenggarakan di JI Expo Kemayoran Jakarta pada 22-25 November mendatang. SIAL, singkatan dari Salon International de l’Alimentation, merupakan sebuah jaringan industri makanan terbesar di dunia, yang mengadakan pekan perdagangan setiap dua tahun sekali di berbagai negara. Tahun ini, Jakarta menjadi tuan rumah.

Lima eksportir utama kentang goreng tersebut adalah Agristo, Bart’s Potato Company, Clarebout Potatoes, Ecofrost, dan Mydibel. Kelima perusahaan ini akan menunjukkan produksi kentang goreng terbaik mereka dalam Paviliun Kentang Goreng Belgia pada SIAL Interfood 2017. Partisipasi mereka merupakan bagian dari rencana ekspansi bisnis dan promosi ke Asia Tenggara yang dikoordinasi oleh VLAM Belgia (Badan Pemasaran Pertanian Flanders) dan Belgapom, asosiasi industri perdagangan dan pengolahan kentang Belgia.


Perusahaan-perusahaan ini mewakili lima bisnis kentang goreng terbesar di Belgia yang menawarkan berbagai macam produk kentang dan spesialisasi yang diekspor ke lebih dari 100 negara di seluruh dunia. Produk dari kelima perusahaan ini pun telah bersertifikat halal.

Pada pameran tahun ini, Belgia mengangkat kentang goreng sebagai tema utama untuk lebih menggaet pasar di Indonesia. "Tahun ini kami secara serius memperkenalkan Belgian fries (kentang goreng Belgia) di Asia Tenggara. Pasar di Indonesia telah mengenal kentang goreng, dan kami melihat banyak sekali peluang untuk lebih memperluas ekspor dan bisnis kami di wilayah ini," ujar Wouter Trybou dari Mydibel, salah satu anggota Belgapom dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Selasa (21/11).

Data dari Kementerian Perindustrian menunjukkan, pertumbuhan industri makanan dan minuman di Indonesia pada kuartal II/2017 tumbuh sebesar 7,19% dan berkontribusi pada PDB industri non-migas sebesar 34,17%. Realisasi investasi industri makanan dan minuman pada semester I/2017 juga tinggi, mencapai Rp 21,6 triliun. Pada semester 1/2017 itu, Penanaman Modal Asing (PMA) mencapat US$ 1,2 miliar, meningkat dari periode yang sama tahun 2016 yaitu sebesar US$ 988 juta.

Belgia merupakan eksportir kentang goreng beku terbesar di dunia dengan 90% produksi diekspor ke berbagai negara. Tahun 2016, ekspor kentang goreng Belgia naik 14,3% menjadi 1,68 juta ton dari tahun sebelumnya. Kenaikan nilai ekspor ini karena tingginya permintaan dari negara-negara di luar Uni Eropa, khususnya dari Arab Saudi, Brasil dan Cile, tiga tujuan ekspor kentang goreng beku dari Belgia.

Indonesia masuk dalam peringkat ke-18 dalam tujuan ekspor Belgia di luar Uni Eropa untuk produk kentang olahan dengan kentang goreng sebagai produk utamanya. Tahun 2016, Indonesia mengimpor 40.961 ton kentang goreng beku dengan total nilai € 40,83 juta. Dari total impor tersebut, 4.754 ton diantaranya berasal dari Belgia dan menempatkan Belgia sebagai negara importir keempat terbesar setelah Amerika Serikat, Belanda, dan Kanada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati