Beli asing Rp 1,8 T, IHSG sentuh rekor baru 5.361



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berseri mengawali perdagangan Agustus, Senin (1/8). Mengacu data RTI, indeks ditutup melompat 2,79% atau 145,58 poin ke level 5.361,57 pukul 16.14 WIB.

Ada 210 saham bergerak naik, 122 saham bergerak turun, dan 88 saham stagnan. Perdagangan awal pekan in melibatkan 8,46 miliar lot saham dengan nilai transaksi Rp 9,89 triliun.

Seluruh indeks sektoral menopang penguatan IHSG. Sektor infrastruktur naik 4,37% sekaligus memimpin penguatan dari 10 indeks sektoral lainnya.


Asing semakin membanjiri pasar, dengan net buy mencapai Rp 1,830 triliun. Di pasar reguler, net buy mencapai Rp 1,811 triliun.

Ada pun saham-saham yang masuk top gainers LQ45 antara lain; PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) naik 8,54% ke Rp 3.940, PT Telekomunikasi Indonesia (persero) Tbk (TLKM) naik 7,57% ke Rp 4.550, dan PT Semen Indonesia (persero) Tbk (SMGR) naik 6,67% ke Rp 10.000.

Saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara lain; PT Sawit Sumbermas Saran Tbk (SSMS) turun 1,49% ke Rp 1.650, PT Hanson International Tbk (MYRX) turun 0,65% ke Rp 770, dan PT PP (persero) Tbk (PTPP) turun 0,52% ke Rp 3.840.

Hari ini, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, laju inflasi pada bulan Juli 2016 sebesar 0,69%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan inflasi Juni, yang sebesar 0,66%.

Kepala BPS Suryamin mengatakan laju inflasi pada Juli masih dipengaruhi oleh hari raya Lebaran. Lebaran terjadi pada tanggal 6 Juli, namun pengaruh kegiatan arus balik dan arus mudik cukup signifikan dalam mempengaruhi kenaikan harga.

Hal itu terlihat dari tarif angkutan kota dan tarif angkutan udara yang memberikan dampak terhadap inflasi. Namun demikian, "Inflasi pada Juli 2016 ini yang terendah dalam lima tahun terakhir," ujar Suryamin.

Dengan pencapaian inflasi ini, berarti secara year to date, atau sepanjang tahun ini tingkat inflasi sudah mencapai 1,76%. Sedangkan inflasi secara year on year berada pada level 3,49%. 

Editor: Yudho Winarto