Beli beras di atas HPP, Darmin: Bulog siap tanggung risiko



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyepakati keinginan Perum Bulog untuk menyerap beras di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Kesepakatan tersebut merupakan bagian dari rencana skema baru pengadaan beras cadangan untuk meningkatkan penyerapan dalam negeri oleh Bulog.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, Bulog telah sepakat untuk meniadakan HPP. Dengan catatan, Bulog siap menganggung risiko audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) akibat tak lagi menyerap dengan acuan HPP tersebut.

"Memang Bulog kemarin minta HPP itu tidak usah diatur. Saya bilang, jangan nanti tiba-tiba takut (lalu) berlindung sama kita karena dikejar BPK, karena memang kuncinya di situ nanti ditanya kenapa (Bulog) beli (dengan harga) segitu," ujar Darmin saat ditemui di Hotel Bidakara usai memberi pidato pada Seminar Nasional Indef, Rabu (28/11).


Darmin menegaskan, keputusan tersebut dibuat lantaran Bulog menyatakan siap bertanggung jawab sendiri menghadapi risiko penggunaan harga di atas HPP.

"Jangan nanti tiba-tiba bilang 'Oh, itu kita sudah bilang sama kantor Menko. Wah susah kita. Pokoknya pilih, kalau Anda berani hadapi itu, ya nggak apa-apa tidak pakai HPP," tandas Darmin.

Dengan kesepakatan tersebut, Darmin bilang, Bulog lantas dapat menyerap beras petani dengan harga yang fleksibel. Saat harga pasar tinggi, maka Bulog menyerap dengan harga tinggi pula. Begitu pun sebaliknya. "Kita sepakat meniadakan harga patokan pembelian. Kita sepakat itu karena Bulog bilang, 'Saya berani'," kata dia.

Kemarin Darmin telah menggelar rapat koordinasi bersama Dirut Perum Bulog Budi Waseso, serta sejumlah pejabat Kementerian Pertanian. Rapat tersebut memutuskan pemerintah akan meningkatkan penyerapan gabah dalam negeri dengan menjamin adanya pembayaran selisih beli gabah dan jual beras yang dilakukan oleh Bulog.

"Ini juga metode baru, tapi baru akan berlaku pada 2019. Yang akan dibayar itu hanya diperhitungkan marginnya," ujar Darmin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi