Beli emas seupil pun bisa via online



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para pemain bisnis jual beli online kini semakin bertambah. Setelah ada IndoGold, BukaEmas dan pemain lainnya, kini muncul pemain anyar EmasDigi yang meramaikan bisnis tersebut.

Menurut CEO dan Founder EmasDigi, Claudia Kolonas, pihaknya bakal menggeber laju bisnis situs tersebut setelah mendapat pendanaan dari Celebes Capital dan PT Catur Kusuma Abadi Sejahtera. "Kami menitikberatkan pada pengembangan produk, terutama di aplikasi Android dan iOS," katanya kepada KONTAN, Jumat (27/4).

EmasDigi sendiri baru meluncur pada 26 April kemarin. Laiknya situs jual beli emas online lainnya, EmasDigi juga bisa bertransaksi jual beli emas mulai dari yang terkecil yakni 0,01 gram (gr). Sistem pembayaran juga beragam, bisa tunai serta cicilan.


Menurutnya, transaksi konsumen di perusahaan yang masih terafiliasi dengan PT PG Berjangka ini terdaftar di Bursa Komiditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) atau ICKD. Ini artinya, harga transaksi jual emas bakal mengacu di bursa komoditi tersebut.

Supaya mendapat respons positif, EmasDigi juga memberikan ragam fasilitas. Tak cuma sekadar jual beli emas semata. Tapi juga ada kirim emas, tagih emas, tarik emas fisik, dan lainnya. Sejatinya, fasilitas tersebut juga tersedia di beberapa situs jual beli emas online lainnya.

Begitu pula nasabah bisa menarik emas sesuai pilihan. Apakah ingin berbentuk emas atau uang tunai.

Sayang, Claudia belum bisa menyebutkan target yang ingin dipatok EmasDigi pada tahun ini. Intinya, ia ingin situs ini dikenal luas dan bisa memenangkan persaingan. Salah satu caranya adalah dengan edukasi investasi emas bagi masyarakat tak cuma di Jakarta tapi luar ibukota.

Bukalapak sendiri mengakui bila situs jual beli emas online sudah mendapat respon positif. Ini terbukti dari fasilitas BukaEmas miliknya yang sudah dimanfaatkan 200.000 pengguna Bukalapak. "Pengguna layanan BukaEmas didominasi pelapak Bukalapak," papar Evi Andarini, Manajer Komunikasi Korporasi Bukalapak ke KONTAN.

Berdasarkan data Bukalapak, perbandingan pelapak dan konsumen yang menggunakan layanan BukaEmas sebesar 70% untuk pelapak dan 30% untuk konsumen yang biasa berbelanja di Bukalapak. Ia sendiri menargetkan pengguna BukaEmas bisa melonjak mencapai 500.000 pengguna sampai akhir 2018.

Untuk bisa mencapai target tersebut, pihaknya bakal terus berinovasi untuk mengembangkan fitur BukaEmas. Sayang, ia tidak merinci lebih lanjut soal rencana inovasi fitur tersebut. Rencana tersebut tidak terlepas untuk mengantisipasi persaingan di bisnis jual beli emas online yang makin ketat.

Bukalapak sendiri sudah mengoperasikan BukaEmas sejak Juni 2017 dan menjalin kerjasama dengan PT Sinar Rezeki Handal yang tidak lain adalah pengelola dari IndoGold. Supaya layanan itu laku, tak jarang Bukalapak bermitra dengan pihak ketiga.

Sedangkan IndoGold sendiri, menurut Indra, Founder dan Chief Marketing Officer PT Sinar Rezeki Handal, pengelola IndoGold berencana memperluas layanan jual beli emas tidak cuma di Bukalapak tapi juga di situs belanja lainnya. Namun untuk sementara ia belum mau merinci identitas dari situs belanja itu.

Namun fasilitas untuk mempermudah transaksi jual beli emas di IndoGold ia lakoni. Seperti menjalin kerjasama dengan Go-Pay. Sebelumnya, transaksi jual beli emas sudah memakai sistem transfer bank dan virtual account.

Perusahaan ini juga tengah mengembangkan layanan gadai emas. Namun, ia tengah menanti izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sedangkan untuk jual beli emas di IndoGold tidak butuh izin OJK dan Bank Indonesia karena berbasiskan jual beli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia