KONTAN.CO.ID - LUWU TIMUR. PT Vale Indonesia Tbk mencoba melakukan beberapa efisensi untuk mengerek laba sebelum bunga, pajak dan amortisasi alias earning before interest, tax, and amortisasi (EBITDA). Salah satunya adalah menggunakan bahan bakar dari tenaga listrik. Sejak Mei 2019, emiten berkode saham INCO ini telah mengoperasikan boiler dengan bahan bakar listrik. Senior Manager Communications Vale Indonesia Bayu Aji mengatakan, model sebelumnya perusahaan ini menggunakan bahan bakar high sulfur fuel oil (HSFO) alias solar. "Boiler baru kami ini mendapat suplai listrik dari PLTA kami. Sehingga bisa dikatakan nol emisi," ujar dia. Boiler untuk produsen nikel ini menghasilkan uap sehingga berguna untuk proses atomisasi di burner rotary dryer dan reduction klin. Boiler akan memanaskan sulfur yang digunakan dalam proses reduction klin untuk memanaskan bahan bakar.
Beli mesin baru, Vale Indonesia (INCO) klaim jadi banyak berhemat
KONTAN.CO.ID - LUWU TIMUR. PT Vale Indonesia Tbk mencoba melakukan beberapa efisensi untuk mengerek laba sebelum bunga, pajak dan amortisasi alias earning before interest, tax, and amortisasi (EBITDA). Salah satunya adalah menggunakan bahan bakar dari tenaga listrik. Sejak Mei 2019, emiten berkode saham INCO ini telah mengoperasikan boiler dengan bahan bakar listrik. Senior Manager Communications Vale Indonesia Bayu Aji mengatakan, model sebelumnya perusahaan ini menggunakan bahan bakar high sulfur fuel oil (HSFO) alias solar. "Boiler baru kami ini mendapat suplai listrik dari PLTA kami. Sehingga bisa dikatakan nol emisi," ujar dia. Boiler untuk produsen nikel ini menghasilkan uap sehingga berguna untuk proses atomisasi di burner rotary dryer dan reduction klin. Boiler akan memanaskan sulfur yang digunakan dalam proses reduction klin untuk memanaskan bahan bakar.