JAKARTA. Kondisi pasar modal dalam negeri memang sedang panas dingin. Berbagai korporasi menahan rencana penerbitan surat utang atau obligasi, sembari menunggu keadaan lebih baik. Namun bagi PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), obligasi baik milik negara maupun korporasi, masih terlihat menarik untuk dikoleksi. Perusahaan pemberi layanan jaminan hari tua ini menyediakan dana antara Rp 4 triliun - Rp 5 triliun untuk berbelanja obligasi di sisa tahun ini. Dari sejumlah dana tersebut, Jamsostek akan membeli 65% obligasi pemerintah dan sisanya obligasi korporasi. Pasar modal fluktuatif menjadi alasan Jamsostek lebih suka mengoleksi obligasi. Soalnya, dalam kondisi seperti ini, penempatan investasi di reksadana atau saham diyakini tidak memberi imbal hasil yang maksimal.
Beli obligasi, Jamsostek siapkan Rp 4 T
JAKARTA. Kondisi pasar modal dalam negeri memang sedang panas dingin. Berbagai korporasi menahan rencana penerbitan surat utang atau obligasi, sembari menunggu keadaan lebih baik. Namun bagi PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), obligasi baik milik negara maupun korporasi, masih terlihat menarik untuk dikoleksi. Perusahaan pemberi layanan jaminan hari tua ini menyediakan dana antara Rp 4 triliun - Rp 5 triliun untuk berbelanja obligasi di sisa tahun ini. Dari sejumlah dana tersebut, Jamsostek akan membeli 65% obligasi pemerintah dan sisanya obligasi korporasi. Pasar modal fluktuatif menjadi alasan Jamsostek lebih suka mengoleksi obligasi. Soalnya, dalam kondisi seperti ini, penempatan investasi di reksadana atau saham diyakini tidak memberi imbal hasil yang maksimal.