KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 197 miliar di tahun ini untuk pembelian alat produksi. Direktur Utama Sido Muncul David Hidayat mengatakan, dana capex akan digunakan untuk project greenhouse dan modal penambahan peralatan produksi sera peralatan riset dan pengembangan. "Sejumlah strategi telah disiapkan untuk memaksimalkan bisnis di sepanjang tahun ini. Salah satunya dengan melakukan pengembangan bisnis pada anak-anak perusahaan," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (7/2).
Selain itu, SIDO akan terus melakukan pengembangan produk. Akhir tahun lalu, SIDO telah merilis produk rempah baru yaitu Sido rempah untuk bisa memenuhi kebutuhan rempah baik konsumen langsung maupun untuk industri pangan.
Baca Juga: Sido Muncul (SIDO) Bidik Pertumbuhan Bisnis yang Positif Tahun Ini David menambahkan, SIDO belum memiliki rencana akuisisi di tahun 2023. Namun tidak menutup kemungkinan dalam rencana jangka panjang untuk melakukan akuisisi jika ada target yang sesuai dan tidak bertentangan dengan bisnis utama. David melihat prospek bisnis SIDO pada tahun 2023 cukup positif dan optimistis akan ada kenaikan pendapatan hingga 15% pada 2023. “Kami menargetkan secara konservatif pendapatan pada 2023 tumbuh 10% sampai 15%. Kami optimistis bisa mencapai bahkan diharapkan lebih” kata David. Menurut David, potensi pertumbuhan di 2023 didorong beberapa faktor. Yakni, kenaikan upah minimum, kenaikan anggaran bantuan sosial, serta mulai bergulirnya tahun politik. Hal ini akan meningkatkan daya beli masyarakat. Sido Muncul juga akan menambah jalur penjualan business to business (B to B) untuk produk herbal bahan baku maupun produk aplikasi. Sebagai informasi, sejak semester kedua tahun 2022, SIDO mulai menyebarkan produknya ke sejumlah negara tujuan ekspor baru, khususnya di Kawasan Afrika dan Asia, seperti Ghana, Kamerun, Kenya, Vietnam, hingga China. SIDO tercatat membukukan penjualan sebesar Rp 2,61 triliun per September 2022. Penjualan ini masih lebih rendah 5,85% secara tahunan dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2,77 triliun. Adapun, hingga akhir September 2022, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih SIDO tercatat sebesar Rp 720,44 miliar atau turun 16,75% dibandingkan periode sama tahun 2021 sebesar Rp 865,49 miliar.
Baca Juga: Sido Muncul (SIDO) Masuk LQ45, Berikut Rekomendasi Sahamnya Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat