Beli saham perusahaan nikel Australia, ini rencana Harum Energy (HRUM) selanjutnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Harum Energy Tbk (HRUM) membeli 68,53 juta saham Nickel Mines Limited atau setara dengan 3,22% dari seluruh modal ditempatkan di Nickel Mines. Dalam transaksi yang dilakukan pada 29 Mei 2020 kemarin ini, HRUM merogoh kocek A$ 34,26 juta.

Direktur Utama Harum Energy Ray Antonio Gunara mengatakan, pembelian saham ini merupakan bentuk investasi dan bagian dari diversifikasi usaha HRUM. Ke depan, Ray mengatakan tidak menutup kemungkinan bagi HRUM untuk meningkatkan kepemilikan saham di di perusahaan tersebut apabila prospek usahanya dinilai akan lebih baik.

“Perusahaan akan selalu menjajaki peluang diversifikasi bisnis, terutama di sektor energi, pertambangan dan sektor lain yang terkait,” ujar Ray kepada Kontan.co.id, Rabu (3/6).


Baca Juga: Harum Energy (HRUM) menyerap capex US$ 1,4 juta di kuartal pertama 2020

Sebagai gambaran, Nickel Mines Ltd adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dan pengolahan komoditas nikel. Saham perusahaan ini terdaftar di Bursa Efek Australia. Nickel Mines memegang kepemilikan 60% di proyek Hengjaya Nickel dan Ranger Nickel. Keduanya mengoperasikan pabrik Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) yang memproduksi nickel pig iron (NPI) di Indonesia Morowali Industrial Park.

Per kuartal I-2020, HRUM membukukan pendapatan senilai US$ 61,19 juta atau terkoreksi 15,08% secara year-on-year (yoy). Emiten pertambangan batubara ini mengempit laba bersih US$ 821.375, merosot 87,12% (yoy).

Dari sisi operasional, hingga akhir kuartal I-2020, produksi batubara HRUM tercatat sebesar 0,9 juta ton atau turun 9,9% (yoy) dibandingkan hasil di kuartal pertama tahun sebelumnya.

Baca Juga: Tak Cuma Lewat HRUM, Taipan Kiki Barki Beli Saham Nickel Mines dalam Jumlah Jumbo

Ray mengatakan, target penjualan tahun 2020 yang ditetapkan di awal tahun adalah 4 juta ton batubara. HRUM pun akan membuka opsi untuk merevisi target operasional ini. “Target ini akan dikaji ulang pada pertengahan tahun dengan melihat dinamika pasar,” sambung Ray.

Dengan mempertimbangkan dinamika harga batubara global, Ray mengatakan HRUM akan selalu mengevaluasi target produksinya tahun ini dengan memperhatikan kesetimbangan margin operasi dan keberlanjutan produksi batubara di masa mendatang.

Terakhir, Ray menegaskan virus Corona (Covid-19) belum berdampak pada operasional HRUM hingga saat ini. Untuk menyambut penerapan skenario new normal, HRUM telah menerapkan langkah-langkah pencegahan penyebaran virus di lingkungan kerja seperti yang dianjurkan pemerintah.

Baca Juga: Kinerja kuartal I-2020 loyo, begini prospek bisnis Harum Energy (HRUM) selanjutnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati