Beli saham rights issue, cermati faktor ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten akan menggelar penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Diantaranya, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK).

LPKR rencananya akan meminta restu dari pemegang saham lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 15 Desember nanti. Sementara, EMTK akan gelar RUPSLB pada 10 Januari 2018.

Kepala Riset Koneksi Kapital Alfred Nainggolan mengingatkan, ketika akan masuk saham rights issue, perhatikan penggunaan dana, besar perolehan dana, dan harganya. "Jika penggunaan dana untuk ekspansi, ada nilai tambah yang baik, pemegang saham eksisting akan lebih semangat, " ujar Alfred, Jumat (24/11).


Sementara itu, soal jumlah perolehan dana, Alfred sepakat bahwa pasar berharap perolehan dana yang tidak terlalu besar. Namun, jika ternyata tujuan penggunaan dana sangat baik, investor akan tetap tertarik.

Masalah harga, secara psikologis, diskon harga juga jadi perhatian. Alfred bilang, jika harga rights issue berada di bawah harga pasar, diharapkan pemegang saham eksisting ikut ambil bagian.

"Kalau soal terserap, kan nanti ada standby buyer. Cuma nanti akan dilihat pemegang saham eksisting kah paling banyak menyerap, pemegang saham mayoritas atau standby buyer. Bagusnya jika pemegang saham eksisting yang menyerap. Di situlah keberhasilan perseroan dalam menyampaikan pemikiran mereka kepada pemegang saham tersebut bisa diukur, " jelas Alfred.

Melihat rencana kedua emiten ini, Kepala Riset OSO Sekuritas Riska Afriani menilai, rights issue LKPR berpotensi terserap optimal asalkan target perolehan dana tak menyentuh triliunan. Sementara itu, untuk EMTK, ia melihat penyerapan rights issue akan terasa berat karena likuiditas saham rendah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini