Bell's Palsy hingga anafilaksis, ini efek samping serius vaksin Sinovac



KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Otoritas Ilmu Kesehatan (HSA), Kamis (16/9), mengatakan, hingga 31 Agustus lalu, menerima laporan 90 dugaan efek samping yang terjadi pada warga Singapura setelah menerima dosis vaksin Sinovac

Di antara 90 laporan tersebut, ada lima "laporan serius", HSA mengungkapkan, dalam pembaruan keamanan tentang vaksinasi COVID-19.

Laporan serius dari efek samping vaksin Sinovac itu adalah masing-masing satu orang mengalami Bell's Palsy, reaksi alergi serius, vertigo dengan telinga berdenging, serta dua lainnya mengalami anafilaksis.


Penyebab Bell's Palsy adalah peradangan saraf wajah dan merupakan kondisi yang menyebabkan kelemahan sementara atau kelumpuhan otot-otot wajah. Sedangkan anafilaksis adalah reaksi alergi yang jarang dan berpotensi mengancam jiwa yang bisa terjadi setelah vaksinasi.

Baca Juga: Sinovac akan memasok 101.000 dosis vaksin COVID-19 tambahan untuk Singapura

Mengutip Channel News Asia, hingga 31 Agustus, lebih dari 168.400 dosis vaksin Sinovac telah diberikan kepada penduduk di Singapura.

Menurut HSA, suatu kejadian buruk diklasifikasikan sebagai serius ketika kejadian itu mengakibatkan rawat inap atau perpanjangan masa tinggal di rumahsakit dan mengakibatkan penurunan yang signifikan dalam tingkat fungsi atau kecacatan

Kemudian, kejadian tersebut mengakibatkan penyakit yang mengancam jiwa atau kematian, mengakibatkan cacat lahir, atau merupakan masalah medis yang penting.

"Secara keseluruhan, dugaan efek samping vaksin Sinovac konsisten dengan yang biasanya diamati setelah vaksinasi," sebut HSA yang menambahkan, pihaknya akan terus memantau kejadian tersebut.

Vaksin Sinovac di Singapura tersedia di klinik yang ditunjuk mulai 18 Juni lalu, setelah ditempatkan di jalur akses khusus HSA pada 2 Juni.

Selanjutnya: Kasus Covid-19 di Singapura melonjak tinggi, dekati angka 1.000 infeksi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: S.S. Kurniawan