Belum ada kepastian tarif tol Jakarta-Cikampek Elevated II, kenapa?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jalan tol layang Jakarta-Cikampek (Japek) II akan segera bisa difungsikan. amun soal tarif, Direktur Utama PT Jasamarga Jalan Layang Cikampek Joko Dwijono mengatakan hingga saat ini belum bisa memastikan. Namun, pihaknya berharap nantinya bisa terintegrasi.

"Diharapkan sebetulnya ada yang enggak bisa terintegrasi dengan yang bawah. Tapi kami tidak berniat mendahului besaran tarif juga kami belum bisa mengemukakan sekarang," ujar Joko, Rabu (4/12).

Saat ini penentuan tarif masih dalam tahap finalisasi oleh pemerintah, termasuk usulan dari Jasa Marga. 


Baca Juga: Jasa Marga (JSMR) bereskan administrasi sebelum bayar proyek Japek II Rp 13,5 triliun

Lebih lanjut jalan tol Japek Elevated II ini sudah selesai melakukan uji laik fungsi. Namun masih ada beberapa catatan seperti perbaikan rambu, marka dan kesiapan kamera pemantau atau cctv.

“Nah kami berusaha memenuhi hal-hal tersebut sampai dengan fungsional,” jelas Joko.

Pemerintah menargetkan tol Japek Elevated II ini sudah bisa dipakai secara fungsional pada 15 Desember 2019. Dengan target tersebut, pihak Jasa Marga masih akan terus memenuhi catatan uji laik fungsi.

Selain itu, Jasa Marga juga tengah mengusulkan pembangunan empat tempat parkir yang masing-masing berada di ruas yang digarap oleh PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dan PT Acset Indonusa Tbk (ACST). Keduanya merupakan konsorsium yang menggarap proyek Japek Elevated II.

Direktur Teknik Jasamarga Jalan Layang Cikampek Biswanto mengatakan apabila tambahan area parkir tersebut terlaksana maka ada tambahan biaya yang tidak mencapai Rp 200 miliar. 

Baca Juga: Tol Jakarta-Cikampek elevated beroperasi 15 Desember, PUPR masih hitung tarif

Nilai itu terhitung kecil bila dibandingkan dengan nilai investasi yang digelontorkan Jasa Marga.  Nilai investasi proyek ini mencapai Rp 16,2 triliun. Di mana sebesar Rp 13,5 triliun merupakan nilai konstruksi yang akan dibayarkan kepada WSKT dan ACST dan sebanyak Rp 1,2 triliun merupakan viability gap fund (VGF) untuk  jalan tol Trans Semarang sepanjang 1,2 km.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi