Belum ada lonjakan signifikan, harga emas spot berada di US$ 1.491 per ons troi.



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas pagi ini sedikit terkerek naik. Berdasarkan data Bloomberg, Rabu (11/9) pukul 11.25 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.491 per ons troi. Naik 0,35% dibandingkan penutupan kemarin. Sementara, harga emas untuk Emas berjangka Amerika Serikat (AS) bergerak flat di posisi US$ 1.499,3 per ons troi. 

Harga emas spot ini bergerak di dekat level terendah empat minggu di sesi sebelumnya karena selera risiko meningkat di tengah harapan penurunan suku bunga oleh Bank Sentral Eropa dan langkah-langkah stimulus fiskal dari Jerman, ekonomi terbesar Eropa.

Harga emas sempat turun mencapai titik terendah hampir sebulan ini. Hal tersebut disebabkan karena meningkatnya imbal hasil obligasi dan dolar AS sehingga membuat daya tarik aset safe-haven.


Baca Juga: Kepoin cuitan Donald Trump

Imbal hasil AS naik karena harapan meredakan ketegangan perdagangan AS dan China dan ekspektasi langkah-langkah stimulus fiskal oleh bank sentral global yang mendorong sentimen risiko.

"Kami melihat likuidasi safe haven di pasar, tidak ada alasan untuk safe haven saat ini. Meskipun ekuitas menarik kembali hari ini, mereka menunjukkan beberapa kekuatan residual," kata Phillip Streible, ahli strategi komoditas senior di RJO Futures.

Jumat pekan lalu, Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS mengatakan, para spekulan meningkatkan posisi bullish mereka dalam kontrak emas dan perak COMEX dalam minggu ini hingga 3 September. Dolar AS yang naik, membuat emas lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain.

Baca Juga: Ingin berinvestasi seperti Warren Buffett, ikutilah panduannya

Para analis memprediksi secara umum harga emas masih akan positif. "Kami sekarang memperkirakan harga emas akan diperdagangkan lebih kuat untuk waktu yang lebih lama, mungkin menembus US$ 2.000 / oz dan membukukan tertinggi siklus baru di beberapa titik dalam satu atau dua tahun mendatang," tulis analis Citi Bank dalam sebuah catatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .