JAKARTA. Pasar industri rotan semakin hari nampaknya bakal kian terpuruk. Meski secara global perekonomian dunia mulai pulih, tapi permintaan untuk produk rotan belum ada tanda-tanda peningkatan.Ketua Asoasiasi Mebel dan Kerajinan Rotan Indonesia (AMKRI) Hatta Sinatra memperkirakan tahun ini ekspor produk rotan hanya akan jauh beda dengan tahun lalu. "Ekspor tahun lalu sekitar US$ 300 juta, tahun ini mudah-mudahan minimal sama," ungkapnya Senin (12/4).Ia mengatakan turunnya ekspor produk rotan ini karena saat ini tren furniture dengan bahan rotan sedang turun. "Selera konsumen lebih ke minimalis, jadi mereka menjauhi mebel rotan yang bergaya klasik," ujarnya.Beralihnya selera konsumen ini juga berakibat pada turunnya utilisasi industri produk rotan. Saat ini, dari kapasitas produksi terpasang industri rotan yang bisa menghasilkan sekitar US$ 1,5 miliar hanya terpakai sekitar 10%-20%. Artinya, dalam satu tahun, total produksi mebel rotan hanya sekitar US$ 150 juta 0 US$ 300 juta.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Belum Ada Peningkatan Permintaan Produk Rotan
JAKARTA. Pasar industri rotan semakin hari nampaknya bakal kian terpuruk. Meski secara global perekonomian dunia mulai pulih, tapi permintaan untuk produk rotan belum ada tanda-tanda peningkatan.Ketua Asoasiasi Mebel dan Kerajinan Rotan Indonesia (AMKRI) Hatta Sinatra memperkirakan tahun ini ekspor produk rotan hanya akan jauh beda dengan tahun lalu. "Ekspor tahun lalu sekitar US$ 300 juta, tahun ini mudah-mudahan minimal sama," ungkapnya Senin (12/4).Ia mengatakan turunnya ekspor produk rotan ini karena saat ini tren furniture dengan bahan rotan sedang turun. "Selera konsumen lebih ke minimalis, jadi mereka menjauhi mebel rotan yang bergaya klasik," ujarnya.Beralihnya selera konsumen ini juga berakibat pada turunnya utilisasi industri produk rotan. Saat ini, dari kapasitas produksi terpasang industri rotan yang bisa menghasilkan sekitar US$ 1,5 miliar hanya terpakai sekitar 10%-20%. Artinya, dalam satu tahun, total produksi mebel rotan hanya sekitar US$ 150 juta 0 US$ 300 juta.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News