JAKARTA. Pasar hari ini diperkirakan melanjutkan masa suram. Bursa saham membuka lembar pekan ini dengan kinerja kurang memuaskan. Kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tutup di 4.748,95, terperosok 0,44% dibanding Jumat pekan lalu. David Sutyanto, analis First Asia Capital menjelaskan pelemahan IHSG hari ini akibat sentimen luar negeri, seperti data pengangguran AS yang mendarat di zona hijau. Ini mengindikasikan The Fed akan mempercepat kenaikan suku bunga. Kiswoyo Adi Joe, Analis Investa Saham Mandiri menuturkan, loyonya kurs rupiah masih merongrong pergerakan IHSG. Di sisi lain, kemarin asing kembali mencatat net sell sekitar Rp 114,38 miliar Hari ini David menduga, IHSG kembali lesu, karena belum ada sentimen positif dari dalam negeri.
Belum ada sentimen positif bagi IHSG
JAKARTA. Pasar hari ini diperkirakan melanjutkan masa suram. Bursa saham membuka lembar pekan ini dengan kinerja kurang memuaskan. Kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tutup di 4.748,95, terperosok 0,44% dibanding Jumat pekan lalu. David Sutyanto, analis First Asia Capital menjelaskan pelemahan IHSG hari ini akibat sentimen luar negeri, seperti data pengangguran AS yang mendarat di zona hijau. Ini mengindikasikan The Fed akan mempercepat kenaikan suku bunga. Kiswoyo Adi Joe, Analis Investa Saham Mandiri menuturkan, loyonya kurs rupiah masih merongrong pergerakan IHSG. Di sisi lain, kemarin asing kembali mencatat net sell sekitar Rp 114,38 miliar Hari ini David menduga, IHSG kembali lesu, karena belum ada sentimen positif dari dalam negeri.